Jelang Pemilu 2024, Prof Haedar Harapkan Kontestan Miliki Jiwa Kenegarawanan, Tidak Terjadi Politik Uang

- Selasa, 21 Februari 2023 | 08:02 WIB
Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Haedra Nashir menyaksikan diinding rumahnya ditempel stiker oleh petugas KPU - Foto: Dok Pribadi
Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Haedra Nashir menyaksikan diinding rumahnya ditempel stiker oleh petugas KPU - Foto: Dok Pribadi

 

Edisi.co.id, Yogyakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir menerima kedatangan Komiisi Pemilihan Umum  (KPU) DIY dan KPU Bantul, dikediamannya, Senin (20/2/2023) pagi. Hal ini dalam rangka untuk melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih. 

“Saya mengajak warga masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang,” tulis Prof Haedar diaku media sosial facebook.

Selanjutnya Ketua Umum Muhammadiyah menjelaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah bekerja keras demi terselenggaranya pesta demokrasi yang jujur dan adil.

Baca Juga: KAI Daop 1 Jakarta Tangkap Pelaku Pencuri Rel di Stasiun Karangantu Kota Serang

“Seluruh warga masyarakat perlu mendukung penyelenggaraan Pemilu yang dilaksanakan KPU, Bawaslu, beserta jajaran lainnya agar berjalan sebagaimana mestinya sesuai jadwal pada 14 Februari 2024,” tambahnya.

Ia menilai, pemilu sebagai sarana bagi rakyat untuk memilih pemimpin, kunci keberhasilan Pemilu terletak pada warga negara. Partisipasi rakyat begitu penting, sebab turut serta dalam menentukan haluan negara.  

“Menjelang masa Pemilu, para elit politik biasanya berlomba untuk mendapatkan simpati masyarakat dengan cara apapun,” ucapnya.

Baca Juga: Sah! Mohammad Idrus Raih Gelar Doktor, Ketua PERSIS Jakarta H Soewardi: Semoga Ilmunya Bermanfaat Buat PERSIS

Kami berharap para kontestan Pemilu 2024 memiliki jiwa kenegarawanan, teladan yang baik, dan berkepribadian yang luhur sehingga tidak terjadi politik uang. 

“Sebab politik uang sangat berpotensi merugikan bagi kemajuan bangsa dalam sistem demokrasi di Indonesia,” tegasnya. 

Pemilu tidak sekadar tentang kemenangan kursi kekuasaan. Indonesia akan menjadi negara yang bebas dari korupsi, dan berbagai persoalan lainnya, jika para elit memiliki moralitas dan jiwa kenegarawanan yang tinggi.

Baca Juga: Komandan Pusat Brigade PERSIS Iman Setia: Brigade PERSIS Harus Solid Tidak Mudah Dipecah Belah dan Diadu Domba

“Mari kita akhiri tidak adanya politik uang, transaksional, dan politik kotor yang mencederai proses demokrasi. Hargai para penyelenggara Pemilu, mari kita imbangi dengan politik yang bersih. Sebab apapun tergantung kita sebagai rakyat,” tutup Prof Haedar.

Halaman:

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X