Orientasi TPK Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Tingkatkan Kemampuan Kader Dampingi Keluarga Beresiko Stunting

Edisi.co.id- Stunting merupakan ancaman bagi kualitas SDM Indonesia di masa depan.

Berbagai upaya harus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang bebas stunting.

Sejak Presiden Jokowi mencanangkan program percepatan Penurunan Stunting pada tahun 2021 lalu.

Seluruh instansi terkait telah bergerak untuk mewujudkan anak Indonesia yang bebas stunting.

Baca Juga: Siap Bertemu JPP Jabar, Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan : Segera Jalin Kerjasama

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana percepatan Penurunan Stunting telah mengeluarkan beberapa kebijakan.

Diantaranya membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) beresiko stunting di seluruh Indonesia.

Sasaran TPK adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan keluarga yang punya balita.

TPK bergerak di lini terdepan untuk melakukan pendataan, pelaporan, memberikan edukasi dan penyuluhan kepada keluarga yang punya maupun yang akan memiliki balita.

Kiprah mereka sebagai garda terdepan akan menentukan sukses atau tidaknya target pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14% tahun 2024.

Sebagai pendamping keluarga beresiko stunting, kader TPK harus dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sangat dibutuhkan ketika mereka menjalankan tugas di masyarakat.

Oleh karena itu, Sabtu (18/3/2023) Balai Penyuluhan KB Kemang, Kabupaten Bogor melakukan kegiatan orientasi TPK dalam upaya percepatan Penurunan Stunting.

Kegiatan dihelat di Aula Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Peserta dalam kegiatan itu adalah kader TPK dari Desa Pondok Udik dan Jampang. Mereka terdiri dari 3 unsur, yaitu Bidan, Kader KB dan Kader PKK.

Sebagai narasumber adalah fasilitator TPK yang telah dilatih oleh BKKBN Jawa Barat.