Edisi.co.id, Jakarta - Mudik lebaran telah menjadi tradisi yang telah lama ada di masyarakat Indonesia. Bila kita cermati bersama, mudik tidak sekedar budaya, tetapi didalamnya mengandung nilai ibadah yang sangat penting.
Ustaz Drs. H. Wijayanto, MA. atau yang lebih dikenal sebagai Ustaz Wijayanto menjelaskan hakikat mudik memang sangat kental dengan ajaran Islam.
"Sesungguhnya dalam budaya mudik ada nilai upaya merajut tali persaudaraan atau menjaga tali silaturahim yang diperintahkan dalam ajaran Islam,” kata Ustaz Wijayanto ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (19/4/2023).
Selanjutnya ia menjelaskan, makna mudik itu adalah kembali, sebetulnya kata id itu juga kembali. Idulfitri itu kembali kepada fitrah atau kembali kepada ifthar.
“Atau id juga berarti perayaan, maka id ini juga mudik. Mudiknya idulfitri kembali kepada nilai-nilai fitrah kebenaran, kebaikan, dan keindahan,” tambahnya.
Menurutnya, dalam tradisi mudik di Indonesia tidak terjadi di negara Arab Saudi atau di negeri-negeri Islam lainnya dibelahan dunia.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Mudik
“Tetapi di Indonesia mudik ini menjadi budaya yang khas,” ungkap Ustaz Wijayanto.
Pasalnya, mudik bukan sekedar ajaran Islam, tetapi budaya yang melekat di masyarakat Indonesia sejak dulunya. Karena kita mempunyai perasaan bilokal. Artinya, walaupun sudah lama di Jakarta dan lahirnya di Jakarta, tetapi nenek moyangnya dari daerah, ia mengatakan ia dari daerah.
“Mudik memiliki beberapa dampak positif, pertama dampak ekonomi. Karena ketika mudik ekonomi kota akan pindah ke daerah. Kedua dampak sosial budaya. Dan yang ke tiga merekatkan tali persaudaraan, inilah makna silaturahim” paparnya.
Baca Juga: Foto: Puncak Arus Mudik Lebaran 2023, Keberkahan Bagi Porter di Stasiun Pasar Senen
Ustaz Wijayanto pun mengutip satu riwayat hadits Nabi Muhammad SAW tentang makna silaturahim yang artinya, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menjalin silaturahim” (HR. Bukhari).
“Hakikat mudik itu sendiri menguatkan tali silaturahim, ia pun menganjurkan, mudik pertama kepada orangtua. Karena ridho Allah ada karena ridho orangtua,” ucapnya.
Artikel Terkait
Menhub dan Kapolri Tinjau Langsung Situasi Arus Mudik di Surabaya
Foto: Puncak Arus Mudik Lebaran 2023, Keberkahan Bagi Porter di Stasiun Pasar Senen
Mengenal Tradisi Mudik
Volume Penumpang Meningkat Dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen, Daop 1 Jakarta Memasuki Masa Puncak Arus Mudik