Edisi.co.id-Dalam rangka percepatan penurunan stunting terutama dalam aspek komunikasi perubahan perilaku, BKKBN Jawa Barat bersilaturahmi dengan rektor Universitas Padjajaran Bandung, Prof. Dr. Rina Indiastuti, Kamis, 13 Juli 2023.
Tampak hadir dalam silaturahmi tersebut diantaranya Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN), teguh didampingi Kepala BKKBN Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa.
Membuka pembicaraan, pria yang akrab disapa kang teguh menyampaikan terima kasih kepada rektor Unpad yang telah berkenan menerima kunjungan silaturahmi BKKBN. Kemudian dirinya memaparkan beberapa maksud dan tujuan kedatangan di Bandung.
Baca Juga: BKKBN dan IPeKB Indonesia Perkuat Jejaring Media Massa Untuk Akselerasi Program Bangga Kencana
Diantaranya terkait Percepatan Penurunan Stunting (PPS), dimana peran BKKBN lebih menitikberatkan pada aspek pencegahan. Ada 3 sasaran utama yang disasar BKKBN. Calon pengantin (catin), ibu hamil, dan ibu melahirkan sampai dengan anaknya berusia 2 tahun (1000 HPK). Sehingga kunci utamanya dalam pencegahan stunting terletak pada Komunikasi Perubahan Perilaku.
“Karenanya, kami berharap bisa bekerjasama dengan Unpad dalam membangun laboratorium komunikasi perubahan perilaku. Sehingga akan lahir sebuah inovasi baru, terutama dalam aspek komunikasi perubahan perilaku,” ungkap Teguh.
Dirinya juga menuturkan saat ini berdasarkan data hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan BKKBN terakhir, tak kurang dari 13,5 juta keluarga termasuk pada kategori Keluarga Berisiko Stunting. Dengan adanya inovasi ini, akan menjadi rujukan utama bagi 600 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai komunikator pencegahan stunting di lapangan.
Sementara itu, Rektor Universitas Padjajaran Bandung, Rina Indiastuti menyambut baik rencana tersebut. Bahkan dirinya menuturkan bahwa pihaknya juga saat ini sering membersamai kabupaten kota, provinsi dan berbagai pihak dalam mengevaluasi PPS. Unpad juga saat ini tengah membangun rumah sakit dengan center of excellence tumbuh kembang anak dan KIA.
“Intinya kalau diajak kolaborasi, kami siap. Karena kami juga masih harus terus belajar. Semakin banyak pihak yang berkolaborasi, semakin baik. Walaupun kelihatannya mudah, tapi challenging. Karena percepatan penurunan stunting ini basisnya perubahan perilaku,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Sambut Harganas ke-30, Sestama BKKBN Apresiasi Perwakilan Jabar Gelar Cegah Stunting Konten Festival 2023
BKKBN Jawa Barat Konsolidasi Tenaga Lini Lapangan dan Satgas Stunting
Kepala BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi Kembangkan Inovasi Mentoring dan Coaching Kinerja Lini Lapangan
Dorong Peningkatan Kinerja Lini Lapangan, PKB Ahli Utama BKKBN, Dwi Listyawardani Lakukan Pembinaan di Kemang
Kedeputian Bidang Lalitbang BKKBN RI Gelar Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pusat dan Provinsi Di Bandung