Edisi.co.id - Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) meresmikan Konglomerat indonesia Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang baru, pada Jumat, 14 September 2024.
Anindya Bakrie resmi menggantikan Arsjad Rasjid yang sebelumnya menjadi Ketum Kadin indonesia terpilih pada 2021.
Meski jabatan Arsjad Rasjid masih tersisa hingga tahun 2026, Munaslub memutuskan untuk
Baca Juga: Siap-siap Warga Cinere, PT Tirta Asasta Mulai Kembangkan Jaringan Air Bersih
memilih Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin Indonesia terpilih pada tahun 2024.
Pengumuman Anindya Bakrie menjadi Ketum Kadin 2024 ini pun akhirnya menuai pro kontra,
berikut ini pembelaan dari masing-masing kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid:
Kubu Anindya Bakrie: Pelanggaran Arsjad Rasjid
Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dinilai telah melakukan pelanggaran AD/ART Kadin dalam munaslub yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024.
Munaslub Kadin 2024 dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid.
Nurdin menjelaskan inti dari pelanggaran yang dilakukan Arjad yaitu tidak menjaga independensi Kadin.
"Kadin adalah organisasi independen, bukan organisasi pemerintah dan bukan organisasi
politik. Itu salah satu hal yang tidak dijaga baik Pak Arsjad," kata Nurdin kepada wartawan di hotel St Regis, pada Sabtu, 14 September 2024.
Keputusan cuti yang dilakukan Arsjad menjadi pertimbangan atas pelanggarannya.