Meski begitu, laporan Quickbase menyebut kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa menjadi solusi untuk mengurangi gray work. Sebanyak 72 persen responden memperkirakan anggaran untuk AI akan naik tahun depan.
Di samping itu, penggunaan AI juga menimbulkan kekhawatiran baru. Sebanyak 89 persen responden cemas soal keamanan data, aturan kepatuhan, dan privasi ketika teknologi ini makin banyak dipakai.
Para peneliti menegaskan tantangan utama bukan hanya soal punya alat kerja yang canggih. Yang lebih penting adalah bagaimana menyatukan semua data agar karyawan bisa mengaksesnya dengan mudah.
"Dengan begitu, perusahaan bisa mengurangi kerjaan tambahan yang tidak perlu, sehingga pekerja lebih fokus pada tugas yang memberi nilai tambah," tutup laporan Entrepreneur.***