“Tahun depan, Insya Allah BGN akan menggelontorkan anggaran Rp1,2 triliun per hari. Saya tidak enak menyebutkan ini di depan Menteri Pembangunan Nasional karena anggaran BGN satu hari sama dengan satu tahun Bappenas, mohon maaf ya Pak, yang merencanakan Bapak juga,” lanjutnya.
Dadan Klaim MBG untuk Ketahanan Pangan Lokal dan Perekonomian
Bos BGN itu juga mengungkapkan bahwa ada manfaat lain yang diperoleh dari berjalannya MBG.
Tak hanya pemenuhan gizi anak, tetapi juga berkaitan dengan perekonomian dan menyasar banyak pihak.
“Uang yang diamanahkan ke BGN, digelontorkan langsung ke garis depan, jadi satu SPPG di Jawa akan mengolah uang Rp900 juta per bulan, kalau di Papua barangkali bisa Rp4 miliar per bulan,” tuturnya.
Drari anggaran itu, 85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku yang digunakan untuk MBG.
“99 persen bahan baku itu dari pertanian. Jadi, program MBG identik dengan kemandirian dan ketahanan pangan lokal,” lanjutnya.
“Kemudian, 10,5 persen digunakan untuk membayar seluruh yang bekerja yang terlibat di dalam program makan bergizi, untuk ibu-ibu, bapak-bapak, mamang-mamang yang terlibat akhirnya mendapatkan pendapatan dan berkontribusi langsung di SPPG,” tukasnya.
***