berita

Konflik Azerbaijan-Armenia, Kejahatan Perang di Kota Khojaly

Selasa, 28 Februari 2023 | 09:22 WIB
Mengenang kembali Kejahatan Perang yang terjadi di Azerbaijan-Armenia

Baca Juga: Persatuan Tarbiyah Islamiyah Menolak Tegas Perkawinan Beda Agama dan Perkawinan Sejenis

Sementara Resolusi No. 7/48-C tentang “Lembaga Terafiliasi (B)” yang diadopsi kembali oleh Sidang ke-48 CFM OKI, yang memuji kegiatan kampanye kesadaran sipil internasional “Keadilan untuk Khojaly” untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang genosida Khojaly.

 

Konflik Armenia-Azerbaijan

Mengutip Wikipedia, Republik Azerbaijan adalah sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat. Ia berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan.

Republik Otonomi Nakhichevan (sebuah eksklave milik Azerbaijan) berbatasan dengan Armenia di sebelah utara, Iran di selatan, dan Türkiye di barat.

Azerbaijan adalah negara sekuler dan telah menjadi anggota dari Dewan Eropa sejak 2001. Mayoritas populasi adalah Syiah dan turunan Turki barat, dikenal sebagai Azerbaijani, atau singkatnya Azeri.

Negara ini resminya demokrasi, tetapi dengan peraturan otoritas kuat. Azerbaijan juga merupakan negara anggota OKI.

Sejak akhir 1980-an, Azerbaijan dan Armenia, dua negara bekas negara republik Soviet itu bertempur memperebutkan teritori Nagorno-Karabakh, yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia dan puluhan ribu orang mengungsi.

Kedua negara berada di selatan Kaukasus - pegunungan di Eropa Timur yang berbatasan dengan Asia, antara Laut Hitam dan Laut Kaspia. Azerbaijan memiliki populasi sebanyak 10,1 juta jiwa, kebanyakan dari mereka adalah Muslim.

Sementara Armenia memiliki populasi tiga juta jiwa dengan mayoritas penduduknya beragama Nasrani.

Baca Juga: Partai Solidaritas Indonesia Kabupaten Bogor Membuka Kesempatan Bagi Calon Anggota Legislatif

Azerbaijan memiliki hubungan yang erat dengan Turki, sedangkan Armenia dengan Rusia (kendati Rusia juga memiliki hubungan yang baik dengan Azerbaijan).

Pada 1923, Uni Soviet menjadikan Nagorno-Karabakh, yang mayoritas penduduknya warga Armenia, sebuah republik otonom Azerbaijan. Sebagian besar dari 150.000 penduduk di kawasan itu saat ini adalah warga Armenia.

Bagaimana awal mula konflik antara Armenia dan Azerbaijan? Pada 1988, warga etnis Armenia di Nagorno-Karabakh mulai menuntut agar kawasan itu diperintah oleh orang Armenia. Hal ini memicu ketegangan antaretnis.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB