berita

Ketua Umum PP PERTI : Jadikan Masjid Sebagai Pusat Pengembangan Peradaban Islam

Sabtu, 15 April 2023 | 09:29 WIB
Ketua Umum PP Perti Buya HM Syarfi Hutauruk (kedua dari kanan) berbincang-bincang dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla saat berbuka puasa bersama Rabu (12/4-23).

 

Edisi.co.id - Masjid sebagai rumah ibadah umat Islam memiliki peran strategis dalam urusan-urusan keumatan. Masjid tidak semata tempat melaksanakan ibadah yang sifatnya ubudiyah, tetapi juga mencakup urusan sosial, ekonomi, kemanusian bahkan politik.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Buya HM. Syarfi Hutauruk sesaat setelah mengikuti buka puasa bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla, di Kebayoran Baru, Jakarta, pada Rabu (12/4-23).

"Bukan politik praktis, tapi politik edukatif. Masjid harus menjadi tempat dimana umat Islam mendapatkan pendidikan politik yang Islami sesuai dengan syariat Islam," ujar  Walikota Sibolga periode 2010-2015 dan 2016-2021 ini.

Baca Juga: Dosen Sastra Arab Unpad Dr. Uus Rustiman Jadi Penerjemah Ulama Mesir Dr. Ath-Thuky di Gebyar Ramadhan PCI

Menurut Buya Syarfi, masjid tidak dijadikan sebagai tempat berpolitik praktis, namun sebagai media menjabarkan tatanan politik yang sesuai dengan syariat Islam.

Terkait DMI, lanjut Buya Syarfi, ada semangat yang sama antara DMI dan Perti dalam mengembalikan peran dan fungsi masjid. Di zaman Rasulullah, masjid menjadi pusat pengembangan peradaban Islam.

"Bahkan pada masa itu, Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat mengatur strategi perang. Artinya, untuk persoalan-persoalan paling fundamental dalam Islam, masjid dapat dijadikan sarananya," jelasnya.

Baca Juga: Hadirkan Ulama Mesir, Guru Besar Unpad dan Mahasiswa Tajikistan di Gebyar Ramadhan, Ini Penjelasan Prof. Dadan

Hal urgen lainnya terkait peran masjid, lanjut mantan anggota DPR RI selama tiga periode ini, yaitu menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Beliau mencontohkan Masjid Jogokaryan, Yogyakarta, sebagai salah satu cantoh masjid yang berhasil mengembangkan ekonomi ummmat di sekitarnya.

"Jadi, tidak selalu untuk sholat atau perayaan hari-hari besar agama. Namun, jauh lebih penting lagi, aktivitas di masjid harus dapat menyentuh persoalan-persoalan paling mendasar dalam Islam, termasuk persoalan ekonomi. Dari masjid kita harus bisa melahirkan wirausahawan-wirausahawan baru yang akan menggeliatkan ekonomi umat ke depan," terangnya, sebagaimana dikutif www.etalasenasional.com.

Baca Juga: Hikmah Puasa ke 23, Ciri Orang Bertaqwa Menurut Al-Quran

Sejumlah tokoh tampak hadir pada acara buka puasa di rumah Jusuf Kalla tersebut, antara lain mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua Umum PB Al Wasliyah Yunar Yusuf Rangkuti, Sekjend DMI Imam Addaruqutni, mantan Rektor UIN Syarif  Hidayatullah  Komaruddin Hidayat, dan Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini. ***

 

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB