Apakah mabrur itu ?
Menurut Jalaluddin As Suyuthi, Syarhus Suyuthi Sunan An Nasa'i, bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima atau maqbul, yang dibalas dengan kebaikan berupa pahala. Sedangkan pertanda diterimanya haji seseorang adalah kembali menjadi lebih baik sebelumnya dan tidak mengulangi melakukan kemaksiatan.
Dalam keterangan lain dikatakan, bahwa haji mabrur adalah ibadah haji yang dilakukan seseorang karena Allah semata, (lillah) dengan baik dan benar, memenuhi semua syarat, rukun, dan wajib haji.
Baca Juga: Masjidil Haram Padat Jelang Armina, Jemaah Diimbau Salat Jumat di Masjid Terdekat
Selain itu, sunnah-sunnah haji juga harus dipahami, termasuk hal-hal terlarang yang wajib dijauhi. Akan tetapi, persoalan diterima atau tidaknya ibadah haji seseorang secara mabrur tetap ditentukan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, bagi siapapun yang ibadahnya maqbul dan mabrur, apalagi umrah dan haji, maka pahalanya tiada lain adalah surga, seperti sabda Rasulullah SAW, dalam Kitab Bukhari dan Muslim berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةُ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْجُ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءُ إِلَّا الْجَنَّةُ.
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Dari umrah ke umrah itu penghapus dosa di antara keduanya, dan haji mabrur tiada balasan yang sesuai kecuali surga." (HR Bukhari dan Muslim)
Mudah-mudahan seluruh jama'ah haji tahun ini mendapatkan predikat mabrur bukan gelar haji dan hajjahnya saja yang disertakan pada namanya.
Maka do'akanlah dan berikanlah bekal kepada mereka, seperti yang dilakukan Rasulullah saat diminta oleh seseorang yang akan melaksanakan safar atau ibadah haji.
Do'a untuk orang berangkat haji ini diambil dari riwayat Tirmidzi sebagai berikut:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أُرِيدُ سَفَرًا فَزَوِّدْنِى. قَالَ زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى. قَالَ زِدْنِى. قَالَ وَغَفَرَ ذَنْبَكَ. قَالَ زِدْنِى بِأَبِى أَنْتَ وَأُمِّى. قَالَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Dari Anas ia mengatakan, seorang laki-laki menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku akan berangkat safar maka bekalilah (doakanlah) aku.” Beliau lantas mendo'akan (yang artinya): “Semoga Allah membekalimu dengan ketaqwaan”. Orang itu berkata lagi, “Tambahilah (do'a) untukku, ” Beliau menambahkan, “Dan semoga Allah mengampuni dosamu.” Ia berkata lagi, “Tambahkan lagi, demi ayah dan ibuku, ” Beliau menambahkan, “Semoga Allah memudahkanmu dalam kebaikan dimana saja engkau berada” (HR. Tirmidzi)
Baca Juga: Persis Desak Pemerintah Bekukan Pesantren Al Zaytun, Ini Alasannya
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ