Edisi.co.id-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) akan memasuki musim hujan dari awal September sampai dengan November 2021.
Hal ini lantas menjadi perhatian khusus, terutama untuk wilayah DKI Jakarta yang setiap tahunnya mengalami musibah kebanjiran. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat Jakarta khususnya yang bermukim di wilayah rawan banjir agar selalu siap siaga.
“Dan tidak kalah penting sebetulnya masyarakat yang harus siaga. Terutama di daerah-daerah yang setiap tahunnya tergenang oleh air akibat banjir rob, banjir lokal, dan sebagainya,” katanya kepada awak media, Rabu (7/9/2021).
Baca Juga: Tercemar, Kali Cilemahabang Cikarang Menjadi Hitam Pekat
Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta jajarannya juga akan melakukan persiapan dalam menyikapi perkiraan cuaca ekstrem. Riza mengatakan telah mengimbau seluruh jajarannya untuk bersiap terutama saat banjir melanda sejumlah wilayah.
“Persiapan jelang cuaca ekstrem, menjelang intensitas hujan yang semakin tinggi, prinsipnya kami minta semua jajaran siap siaga,” ucapnya.
Pada kesempatan lain, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan awal musim hujan di Indonesia akan masuk lebih awal yakni pada September hingga November 2021. Dwikoritas menjelaskan, untuk puncaknya, diperkirakan terjadi pada Januari – Februari 2022 di sebagian besar wilayah di Indonesia.
“Puncak musim hujan 2021/2022 di sebagian besar daerah diperkirakan pada bulan Januari dan Februari 2022, yaitu di sebanyak 244 Zona Musim (ZOM) atau 71,3 persen,” kata Dwikorita.
Kendati begitu, periode musim hujan secara keseluruhan atau umum di Indonesia akan terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Maret 2022.