Edisi.co.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) Dr. Jeje Zaenudin menyikapi perhelatan Miss Queen Indonesia yang merupakan ajang transgender.
“Perhelatan tersebut seharusnya dilarang digelar di Indonesia. Pasalnya negara ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan negara ini berasaskan Pancasila,” kata Jeje, Senin (4/10/2021).
Jeje menilai, perhelatan Miss Queen Indonesia yang mengompetisikan para transgender bukanlah kemajuan dan kebebasan, melainkan kebablasan atas kebebasan dan peradaban jungkir balik.
Sebagai bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tentunya sangat-sangat prihatin dengan acara-acara seperti itu.
“Kami adalah bangsa yang beradab dan beretika riligius,” tegas Jeje.
Meskipun acara semacam itu mungkin dipandang sebuah kemajuan dan diapresiasi sebagai kebebasan dan hak-hak kemanusiaan oleh dunia barat, tapi tidak dibenarkan dalam konstitusi negara dan norma etika masyarakat. Apalagi, jika diukur dengan norma agama yang jelas mengharamkan perbuatan seperti itu.
Baca Juga: Putra Mantan Ketum PERSIS Diamanahi Dirjen PHU, Direktur Karya Imtaq: Optimis Lebih Berkemajuan.
Menurut Jeje, kebebasan dan hak-hak asasi manusia dalam konteks Indonesia jelas berbasis kepada norma agama, etika dan budaya dalam negeri. Sesuatu yang seharusnya dijaga sebagai keaiban pribadi yang tidak patut dipertontonkan kepada publik dan dicarikan terapi penyembuhannya malah sengaja dikompetisikan.
"Bangsa Indonesia harusnya punya standar peradabannya sendiri yang bebasis kepada falsafah bangsa yaitu berdasarkan kepada keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai kemanusiaan yang beradab,” pungkas Jeje.
Sebelumnya diketahui, Keponakan Ashanty, Millen Cyrus berhasil menjadi juara satu Miss Queen Indonesia 2021. Ajang tersebut merupakan kontes untuk para transgender.