berita

Pertahankan KAHMI Sebagai Pemasok Utama Pemimpin di Indonesia

Senin, 20 Desember 2021 | 13:52 WIB
Sekretaris Jenderal MN KAHMI, Manimbang Kahariady, melantik Pengurus MW Kahmi Jambi, Sabtu, 18 Desember 2021.a

Edisi.co.id - Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Manimbang Kahariady, mengharapkan agar Kahmi tetap mempertahankan diri sebagai pemasok utama pemimpin di Indonesia.

“Kita berharap agar Kahmi tetap mempertahankan posisinya sebagai distributor terbesar pemimpin saat ini,” kata Manimbang, saat pelantikan Majelis Wilayah (MW) Kahmi  Jambi, di ruang utama pendopo Gubernur Jambi, Sabtu, 18 Desember 2021.

Hadir pada kesempatan itu Gubernur Jambi, Dr. Al Haris, S.Sos, MH., yang juga Ketua Dewan Penasehat MW Kahmi Jambi. Tampak juga  Ketua Umum MW Kahmi Jambi (2016-2021) yang  juga Wakil Walikota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM; Ketua Umum MW Kahmi Jambi yang baru (2021-2026) H. Mashuri, SP., ME., yang juga Bupati Bungo, beserta seluruh jajaran kepengurusan.

Baca Juga: Kuliner Seafood Gingseng

Menurut Manimbang ada tiga alasan mengapa Kahmi menjadi distributor terbesar pemimpin di Indonesia saat ini. Pertama, karena memang sejak masih di HMI, pelaksanaan latihan kepemimpinan begitu intensif yang disertai dengan implementasi dari sikap responsip atas situasi dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengalaman sebagai  aktivitas HMI yang selalu peka terhadap perjalanan  bangsa, menjadikan alumni HMI siap untuk mengabdi dalam berbagai lini kehidupan. Karena memang pengalaman itu juga didukung oleh kapasitas  dan kompetensi dari berbagai disiplin ilmu.

Kedua,  bahwa  kepedulian anggota Kahmi terhadap persoalan-persoalan bangsa yang dibuktikan dengan respons cepat berupa solusi atas permasalahan yang terjadi. Sejak di HMI hingga menjadi alumni, kualifikasi pemimpin problem solver itu selalu menjadi orientasi dari para anggota Kahmi.

Baca Juga: Meminimalisir Kecelakaan, Ini Ada Fitur Keselamatan

Ketiga, adanya komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan ‘Lima Prinsip Insan Cita’ yang menjadi basis perjuangan alumni HMI yakni: insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernapaskan Islam, serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

Menurut Manimbang, ‘Lima Prinsip Insan Cita’ itu menjadi basis fundamental dalam mengarahkan seluruh aktivitas dan kegiatan HMI yang dilanjutkan setelah menjadi alumni, yaitu: basis kapasitas, basis integritas, dan basis mobilitas.”

Basis kapasitas, yaitu insan akademis, pencipta dan pengabdi. Bahwa setiap alumni HMI tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang memadai tetapi juga mampu melakukan inovasi dalam bentuk karya-karya nyata. Bahwa seluruh yang dikerjakan merupakan pengabdian yang  berkesinambungan.

Baca Juga: Anies Baswedan Harapkan Wahdah Islamiyah Siapkan Materi Pendidikan untuk Orangtua

Dengan basis kapasitas, alumni HMI tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga inovatif, sebagai wujud pengabdian, sehingga siap melaksanakan tugas kepemimpinan secara profesional.

Basis integritas, yaitu bernapaskan Islam. Bahwa seluruh perilaku, langkah, kebijakan, serta orientasi, semua dalam rangka mengejawantahkan atau mengimplementasikan  nilai-nilai Islam. Dengan basis integritas ini, apapun yang dilakukan adalah untuk merawat, menjaga dan menguatkan integritas diri yang berkepribadian Islami.

Halaman:

Tags

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB