Edisi.co.id - Sekretaris Jenderal Majelis Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Manimbang Kahariady, mengharapkan agar Kahmi tetap mempertahankan diri sebagai pemasok utama pemimpin di Indonesia.
“Kita berharap agar Kahmi tetap mempertahankan posisinya sebagai distributor terbesar pemimpin saat ini,” kata Manimbang, saat pelantikan Majelis Wilayah (MW) Kahmi Jambi, di ruang utama pendopo Gubernur Jambi, Sabtu, 18 Desember 2021.
Hadir pada kesempatan itu Gubernur Jambi, Dr. Al Haris, S.Sos, MH., yang juga Ketua Dewan Penasehat MW Kahmi Jambi. Tampak juga Ketua Umum MW Kahmi Jambi (2016-2021) yang juga Wakil Walikota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM; Ketua Umum MW Kahmi Jambi yang baru (2021-2026) H. Mashuri, SP., ME., yang juga Bupati Bungo, beserta seluruh jajaran kepengurusan.
Baca Juga: Kuliner Seafood Gingseng
Menurut Manimbang ada tiga alasan mengapa Kahmi menjadi distributor terbesar pemimpin di Indonesia saat ini. Pertama, karena memang sejak masih di HMI, pelaksanaan latihan kepemimpinan begitu intensif yang disertai dengan implementasi dari sikap responsip atas situasi dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengalaman sebagai aktivitas HMI yang selalu peka terhadap perjalanan bangsa, menjadikan alumni HMI siap untuk mengabdi dalam berbagai lini kehidupan. Karena memang pengalaman itu juga didukung oleh kapasitas dan kompetensi dari berbagai disiplin ilmu.
Kedua, bahwa kepedulian anggota Kahmi terhadap persoalan-persoalan bangsa yang dibuktikan dengan respons cepat berupa solusi atas permasalahan yang terjadi. Sejak di HMI hingga menjadi alumni, kualifikasi pemimpin problem solver itu selalu menjadi orientasi dari para anggota Kahmi.
Baca Juga: Meminimalisir Kecelakaan, Ini Ada Fitur Keselamatan
Ketiga, adanya komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan ‘Lima Prinsip Insan Cita’ yang menjadi basis perjuangan alumni HMI yakni: insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernapaskan Islam, serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Menurut Manimbang, ‘Lima Prinsip Insan Cita’ itu menjadi basis fundamental dalam mengarahkan seluruh aktivitas dan kegiatan HMI yang dilanjutkan setelah menjadi alumni, yaitu: basis kapasitas, basis integritas, dan basis mobilitas.”
Basis kapasitas, yaitu insan akademis, pencipta dan pengabdi. Bahwa setiap alumni HMI tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang memadai tetapi juga mampu melakukan inovasi dalam bentuk karya-karya nyata. Bahwa seluruh yang dikerjakan merupakan pengabdian yang berkesinambungan.
Baca Juga: Anies Baswedan Harapkan Wahdah Islamiyah Siapkan Materi Pendidikan untuk Orangtua
Dengan basis kapasitas, alumni HMI tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga inovatif, sebagai wujud pengabdian, sehingga siap melaksanakan tugas kepemimpinan secara profesional.
Basis integritas, yaitu bernapaskan Islam. Bahwa seluruh perilaku, langkah, kebijakan, serta orientasi, semua dalam rangka mengejawantahkan atau mengimplementasikan nilai-nilai Islam. Dengan basis integritas ini, apapun yang dilakukan adalah untuk merawat, menjaga dan menguatkan integritas diri yang berkepribadian Islami.