Edisi.co.id, Bandung - Mahasiswa Universitas Persatuan Islam (Unipi) kembali memberikan kebanggaan kepada jamiyyah PERSIS. Kali ini datang dari Program Studi (Prodi) Peternakan.
Baru-baru ini, mahasiswa Prodi Peternakan mengembangkan pupuk organik kandang domba. Dengan bimbingan para dosen, mahasiswa tidak hanya bisa memahami proses pembuatan pupuk, tapi sekaligus bisa mengembangkan kreativitas dan jiwa entrepreneurship.
Pupuk tersebut diolah dalam proses fermentasi, dikemas secara apik dengan kemasan yang menarik agar memiliki nilai jual yang tinggi.
Pupuk karya mahasiswa Unipi ini kaya akan microba yang sangat baik untuk tanaman, juga memperbaiki struktur tanah, menjaga keseimbangan ekosistem sekitar akar, serta meningkatkan kemampuan tanah mengikat air yang dibutuhkan tanaman.
Dalam uji coba yang pertama, mahasiswa dapat mengolah 1 ton bahan pupuk yang menghasilkan 850 bungkus pupuk domba halus kemasan 1 kg. Hasilnya di luar dugaan, karena semua habis terjual hanya dalam waktu satu minggu.
Berkat inovasi tersebut, ternyata respon pasar pupuk sangat positif. Bahkan, banyak permintaan hingga kini yang belum bisa terlayani semua. Ini menimbulkan kesempatan yang dapat dimanfaatkan, sebab jika dikelola lebih serius, ini bisa jadi bisnis yang menjanjikan.
Baca Juga: Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Wali Kota Tangerang Minta Rumah Sakit dan Puskesmas Siaga Satu.
Ketua Prodi Peternakan Universitas Persis (Unipi), Ai Nurfaridah sangat mengapresiasi hal tersebut. Dirinya mengakui bahwa sampai saat ini dirinya bersama para dosen selalu memberikan motivasi dan bimbingan agar seluruh mahasiswa bisa mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di ruang kuliah menjadi aksi nyata.
"Kegiatan semacam ini harus terus dikembangkan, praktek pengolahan pupuk merupakan satu dari banyak program yang bisa dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas mereka. Prodi sangat mendukung dan menyambut positif," tuturnya.
Selama ini, kata dia, fokus dalam kajian di bidang peternakan dan berbagai hal tentang dunia ternak dipelajari secara serius. Tak hanya teori yang dipelajari, tapi juha sering kali langsung praktek di lapangan. "Dengan begitu, para mahasiswa mendapatkan pengalaman empiris sebagai calon pakar peternakan," terangnya.
Baca Juga: Yanwar Jumowo, Anak Seorang Tukang Cukur Menjadi Taruna Akademi Militer
Praktikum yang dilakukan mahasiswa Unipi ini juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang sudah berpengalaman di bidang peternakan, seperti Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Young Farmer Farm (YFF), Motekar Farm, dan yang lainnya.