“Oleh karena itu, banyak alumni yang masih terkenang dengan kedisiplinan yang diberlakukan di Manba'ul Huda sehingga menjadi salah satu ciri khas yang tetap dipertahankan dari awal berdiri hingga saat ini,” terangnya.
Dirinya juga meneragkan bahwa hal yang paling sulit mendidik anak usia remaja adalah memberikan teladan, salahsatunya adalah larangan merokok di lingkungan pesantren.
"Guru dan staf pegawai dilarang merokok di lingkungan pesantren, dan akan diberi sangsi keras bagi yang melanggar. Hal ini dilakukan agar santri tidak mencontoh perilaku guru yang merokok tersebut, karena di MTs MH hukuman bagi santri yang merokok bila tidak merubah sikapnya akan dikeluarkan dari Pesantren, dan ini sudah beberapa kali terjadi,” ucap H. Rofik. M.Si.
Baca Juga: Hadiri Pelantikan DPD KNPI Kota Tangerang, Arief: Bangun Optimisme Pemuda Untuk Kota Tangerang Lebi
Ia juga memaparkan SDM Guru di MH, minimal S1 sesuai aturan perundang-undangan, dan diupayakan lulusan Pesantren PERIS agar memiliki latar belakang serta konsep yang sama.
“Setelah aspek kedisiplinan dan akhlaqul karimah, barulah digarap aspek pengetahuan dan life skill nya,” imbuh H. Rofik. M.Si.
Tentunya hal ini akan kami sesuaikan dengan SDM yang sudah pesantren siapkan.
Baca Juga: Resmikan Pembangunan Bedah Rumah, Wali Kota Arief: Semoga Bisa Lebih Nyaman Dan Layak Untuk Dihuni
“Selain kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan guna menumbuhkan sikap kepempimpinan, di Manba'ul Huda juga ada kegiatan Pasar Santri guna menumbuhkan minat di bidang tijaroh, Talents Day untuk kegiatan seni, Camping Ceria, dan berbagai kegiatan lain yang semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman baru bagi santri,” pungkas H. Rofik. M.Si.