Edisi.co.id - Perbedaan penetapan awal Ramadhan adalah hal yang biasa sebagaimana khilafiah dalam melaksanakan ibadah. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Umum Muhammdiyah Abdul Mu'ti pada akun twiiternya Sabtu 2 Maret 2022. Menururnya, Masyarakat hendaknya saling bertoleransi dan saling menghormati.
"Perbedaan penetapan bukan soal benar atau salah, menang atau kalah, tapi soal keyakinan dan pilihan," tulis Abdul Mu,ti selanjutnya.
Seperti diketahui Muhammadiyah telah menetapkan Awal Ramadhan jatuh pada tanggal 2 Maret 2022 dan ini berbeda dengan apa yang diputuskan pemerintah.
Pemerintah menetapkan Awal Ramadhan jatuh pada tanggal 3 Maret 2022. Hal tersebut diumumkan Menteri Gama Yaqut Cholil Qoumas setelah melalui sidang Isbath yang digelar di Kementerian Agama pada Jumat 1 Maret 2022 dan ikuti oleh Ormas Islam.
Terhadap perbedaan penentuan Awal Ramadhan Abdul Mu'ti selanjutnya berharap agar tumbuh sikap saling memahami.
Baca Juga: Menyiapkan Generasi Tangguh melalui Ruang Pintar
"Penting sekali memahami sumber dan sebab perbedaan sehingga tidak saling menghakimi," tandasnya