Edisi.co.id, Jakarta - Atmosfer kebahagiaan saat ini sedang menyelimuti keluarga besar Pesantren Persatuan Islam (PPI) 69 Matraman Jakarta Timur. Pasalnya 17 dari 65 orang santri-santriwati diterima di PTN melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan seleksi lannya.
Mudir ‘Am Pesantren Persatuan Islam (PPI) 69 mengungkapkan kebahagiaannya pada acara wisuda santri atau lebih akrab dengan Lepas Sambut dan Lepas Kenang Tahun Pengajaran 2021-2022, untuk jenjang Tsanawaiyah dan Muallimin di Gelangang Olah Raga Matraman Jakarta Timur, Senin (20/6/2022).
Pada kesempatan ini Mudir ‘Am Pesantren Persatuan Islam (PPI) 69 Dr. H. Beben Mubarok MA., mengucapkan rasa syukur dan bahagia atas keberhasilan santri Aliyah/Muallimin terbanyak masuk SNMPTN tahun 2022.
“Yang lebih membanggakan lagi adalah, prestasi ini meski dicapai pada saat Pandemi Covid-19, santrinya tetap semangat untuk mengikuti SNMPTN dan tes lainnya,” ungkap Drs. H Beben Mubarok. MA., Senin (20/6/2022).
Alhamdulillah, 17 santriawan/santriwati PPI 69 Matraman Jakarta Timur dinyatakan lulus diterima di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
“Banyaknya siswa yang lolos pada jalur SNMPTN ini tidak lepas dari kerja keras meraka dan kualitas asatidz (guru-red) yang selalu membimbingnya,” ucap Drs. H. Beben.
Ia menjelaskan, dari 65 santri yang diterima di SMPTN berjumlah 4 orang dan SMPPTKIN 13 orang, sehingga total yang diterima di PTN berjumlah 17 orang. Jadi 24 persen santri lulusan PPI 69 Matraman diterima di PTN.
Baca Juga: Dua Tahun Berhenti, Kabupaten Bandung Kembali Gelar Pentas Pendidikan Agama Islam di SMP PCI
“Sedangkan yang lainnya saat ini sedang menunggu hasil ujian Mandiri dan UTBK,” paparnya.
Drs. H. Beben yang telah mengajar di PPI 69 lebih dari 12 tahun menyebutkan bahwa ini adalah pencapaian prestasi yang sangat besar.
“24 persen atau 17 orang santrinya diterima di PTN adalah suatu kebanggaan yang baru saya alami dipesantren ini,” ungkapnya.
Selian itu, kami juga mendorong santri-santri ini agar masuk ke STAI Persatuan Islam Jakarta. Karena bagaimapun juga pendidikan Persatuan Islam harus berkelanjutan.