Edisi.co.id - Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Yusuf berharap proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) dan Lintas Raya Terintegrasi (LRT) fase 2A terus dilanjutkan meski anggaran terbatas. Dia mengatakan proyek-proyek itu penting bagi warga Jakarta.
"Saya berharap ITF ini tetap berjalan, karena perbincangan Jakarta hanya tiga, sampah, macet, banjir. Bagaimana caranya ITF ini bisa menyelesaikan permasalahan sampah di Jakarta, karena kalau tidak dimulai dari sekarang, sampai kapan pun tidak akan berjalan untuk menyelesaikan sampah di Jakarta," kata Yusuf dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: BKD Tidak Memberikan Sanksi Wakil Ketua DPRD Depok Yang Menyuruh Supir Truk Push Up
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengucapkan permohonan PMD Jakpro dibatalkan berdasarkan ketentuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Dia menyatakan hal itu terjadi karena keterbatasan anggaran dan prioritas terhadap program lain, seperti program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan bantuan sosial.
"Bahwa ada keterbatasan dana, maka kemudian berdasarkan ketentuan bersama tim TAPD, di perubahan ditiadakan. Ada beberapa kebutuhan KJP untuk masyarakat, sehingga maka ada prioritas mana yang terpaksa menyesuaikan," ujar Sri.
Anggaran itu diperuntukkan untuk melaksanakan pengerjaan pendahuluan (advance work) pada akhir 2022 serta memulai konstruksi prasarana jalur layang LRT pada awal 2023. Rute LRT 2A melintasi tujuh stasiun, yaitu Pegangsaan Dua, Britama, Artha Gading, Sunter Timur, Gelanggang Remaja, Sunter Barat, dan JIS.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto awalnya menjelaskan perjanjian jual beli listrik (PJBL) yang diteken baru akan berlaku ketika JakPro menyetorkan uang jaminan kepada PLN.