Edisi.co.id- Waspadalah makanan yang hingga saat ini masih menjadi favorit anak – anak, terkait adanya beberapa anak yang mengalami keracunan ciki berasap nitrogen alias ciki ngebul.
Kini dikabarkan sekitar 7 anak dilaporkan keracunan ciki ngebul di Tasikmalaya, anak-anak yang diduga keracunan ciki ngebul tersebut mengalami gejala muntah-muntah dan diare.
Anak-anak tersebut sudah mendapat dilarikan ke puskemas dan sudah mendapatkan perawatan intensif dari puskesmas setempat.
Baca Juga: Bertolak ke Arab Saudi, Menag: Kita ingin Kuota Haji Lebih dari 100 Persen
Dengan adanya kejadian ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan imbauan kepada dinas kesehatan (Dinkes) di seluruh provinsi hingga kabupaten atau kota dan juga semua rumah sakit untuk melaporkan jika menemukan kasus terkait keracunan ciki ngebul.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenjes Yuli Saripawan menyampaikan, `Kemenkes akan melakukan pemantauan atas laporan terkait kasus keracunan ciki ngebul ini.
"Kami sampaikan bahwasanya tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), hanya terjadi peningkatan kasus dalam penggunaan nitrogen cair yang bersifat lokal, tetapi jika terjadi kejadian serupa di tempat lain, tetap perlu melaporkan dan memantau serta berkoordinasi penanganannya di lapangan,"Ujar Yuli Saripawan.
Jika ada temuan kasus keracunan ciki ngebul, setiap Dinkes dan rumah sakit diminta untuk cepat – cepat melaporkan hal itu kepada Kemenkes.
Laporan kasus keracunan ciki beracun itu disampaikan melalui Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Gedung Adhyatma, lantai 5 (R.409) Jalan H.R Rasuna Said Blok X5, Kavling 4-9 Jakarta Selatan 12950.
Dinkes setempat juga bisa segera menghubungi Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Rujukan Lain di nomor 088215992763 atau ke email pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com.
"Mohon agar setiap pihak segera melaporkan jika menemukan kasus terkait keracunan pangan jajanan ciki ngebul tersebut," tandas Yuli.