Dubes Malaysia Silaturahmi ke PP PERSIS, Bahas Kerjasama Pendidikan, Agama, dan, Dakwah

Edisi.co.id, Bandung - Atase Agama Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia di Jakarta Shaikh Muhammad Naqzrul Azraf bersilaturahmi kekantor Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) di Jl. Viaduct Bandung, Rabu (6/10/2021).

Kedatangannya disambut oleh Ketua Umum KH. Aceng Zakaria, Wakil Ketua Umum Dr KH. Jeje Zaenudin, Sekretaris Umum Dr KH. Haris Muslim, Lc, MA, serta Kabidgar Hubungan Luar Negeri (Hubluneg) Yusuf Burhanuddin, Lc., M.Pd.,

Ketua bidang garapan Hubungan Luar Negeri (Kabidgar Hubluneg) Yusuf Burhanuddin, Lc., M.Pd., menjelaskan maksud kedatangan Shaikh Muhammad Naqzrul Azraf adalah guna membahas berbagai kerjasama seputar pendidikan, agama, dan dakwah.

Baca Juga: Ceramah di Vatikan, Sekum Muhammadiyah Sampaikan Peran Besar yang Diemban Guru

“Salah satunya penjajakan mengenai kader-kader PERSIS Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Malaysia yang kembali dibahas,” kata Yusuf Burhanudin dikutip dari persis.or.id.

Ia juga menjelaskan, hal ini adanya kerjasama lanjutan pertukaran kader pelajar dan santri pesantren PERSIS yang akan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, seperti University Malaya, Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). 

“Kerjasama dakwah dan keagamaan juga coba untuk dijajaki oleh kedua belah pihak, meski masih ada perbedaan mazhab dan pemahaman menuju kesepahaman wasathi, terutama yang berkembang di beberapa ormas keagamaan di Indonesian dan kerajaan Malaysia,” ucap kang YB panggilan akrab Yusuf Burhanudin.

Baca Juga: Perhelatan Miss Queen, Waketum PERSIS: Prihatin, Bukan Kemajuan Tapi Kebablasan Atas Kebebasan

Kang YB juga menerangkan dalam waktu dekat, program berikutnya adalah PP PERSIS in syaa Allah akan berkunjung ke kedutaan Malaysia untuk menindak lanjuti kerjasama ini.

“Pihaknya berharap akan ada hasil positif dari pertemuan tersebut,” jelas kang YB.

Mudah-mudahan dari kerjasama dan silaturahim ini menghasilkan kerjasama yang semakin intensif dengan kedubes Malaysia, baik dalam bidang keagamaan, dakwah dan pendidikan.