edisi.co.id, Tangerang - Upaya pencegahan dan menghadapi darurat perubahan iklim menjadi salah satu komitmen Pemerintah Kota Tangerang dalam mengantisipasi dampak yang terjadi di lingkungan wilayah Kota Tangerang.
Dengan komitmen tersebut, Pemerintah Kota Tangerang terpilih menjadi salah satu wilayah percontohan dari 4 kabupaten kota di Indonesia oleh Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM) di Asia Tenggara khususnya Indonesia, serta mendapat dukungan asistensi teknis atau pelatihan terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk mengembangkan Climate Action Plan (CAP) atau Rencana Aksi Iklim oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh sejumlah OPD Kota Tangerang tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah secara virtual, Senin, (24/01).
Baca Juga: HPN 2022, PWOIN Kota Depok Gelar Lomba Karya Tulis dan Karikatur Bagi Pelajar SMP dan SMA
“Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan kesempatan yang diberikan kepada Kota Tangerang sebagai salah satu Kota yang tergabung dalam GCoM Asia Project ini,” Ujar Arief.
Dalam kesempatannya, Arief menyampaikan bahwa perubahan iklim menjadi isu yang krusial di dunia tak terkecuali Kota Tangerang, sehingga perlu kerjasama seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak bersama meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan.
“Salah satunya dengan dicantumkannya indikator penurunan emisi pada RPJMD Kota Tangerang tahun 2019-2023 sebagai upaya untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca,”.
Baca Juga: Memiliki Komorbid, Dua Pasien Konfirmasi Omicron Meninggal Dunia
“Begitu juga terdapat 240 kampung proklim tersebar di seluruh wilayah Kota Tangerang yang dikelola langsung oleh masyarakat sebagai upaya menjaga dan melestarikan lingkungannya,” jelas Arief.
Wali Kota berharap, upaya bersama dan dukungan yang diberikan ini bisa menjadi sarana untuk menyamakan persepsi dalam rencana aksi perubahan iklim secara global.
Kegiatan pelatihan tersebut difasilitasi oleh lembaga internasional The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai host dari Sekretariat GCoM asia Tenggara serta Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM SEAP) IPB sebagai narasumber pelatihan tersebut.
Artikel Terkait
Memiliki Komorbid, Dua Pasien Konfirmasi Omicron Meninggal Dunia
Cegah Hoax, PPI 110 Manbaul Huda Gandeng LPPM Unisba Gelar Literasi Digital untuk Orang Tua Santri
Wali Kota Bogor Bima Arya Memastikan Varian Omicron Sudah Masuk Bogor
Menggunakan Botol Plastik Secara Berulang-Ulang Berbahaya?