Rakerda di Bogor, Ketua Dewan Dawah Islamiyah Bekasi: DDII Berpotensi Strategis Satukan Kekuatan Umat

photo author
- Minggu, 6 Februari 2022 | 10:49 WIB
Ketua Dewan Da'wah Kabupaten Bekasi, KH Ahbab Akhfas
Ketua Dewan Da'wah Kabupaten Bekasi, KH Ahbab Akhfas

Edisi.co.id, Bogor - Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Kabupaten Bekasi menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) guna merumuskan proyeksi kerja-kerja dalam masa baktinya. Kegiatan bertajuk "Kita Tingkatkan Soliditas Pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Kabupaten Bekasi" diselenggarakan secara hybrid di Bogor Jawa Barat akhir pekan ini, Sabtu-Ahad (5-6/2/2022).

Ketua Dewan Da'wah Kabupaten Bekasi, KH Ahbab Akhfas menyampaikan bahwa pengurus yang tergabung dalam Dewan Da'wah terdiri dari berbagai Ormas keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Mathlaul Anwar, dan sebagainya. Menurut dia, keragaman ini adalah potensi strategis dalam menghimpun kekuatan dan persatuan umat.

"Insya Allah dengan berbagai macam asal-usul, kita mempunyai satu nilai yang ingin dicapai bersama," kata Kyai Ahbab.

Baca Juga: Tes Calon Siswa Baru SMP PCI, Orangtua Siswa: Digitalisasi, Qurani jadi Magnet PCI di Masyarakat

Lebih lanjut, Kyai Ahbab menuturkan bahwa eratnya ukhuwah para ulama dicontohkan oleh almaghfurlah KH Noer Alie dengan allahu yarham Mohammad Natsir. Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam hal ubudiyah, namun dapat berjuang dengan visi, misi, dan tujuan yang sama.

"Nah, kita sebagai pelanjut perjuangan pak Natsir dan Kyai Noer Alie tidak ada alasan untuk tidak berjalan bersama mencapai satu tujuan. Insya Allah dari berbagai latar belakang dan profesi ini, dakwah akan menjadi lebih kuat dan sukses," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Bima Arya Kumpulkan Pimpinan Rumah Sakit

Menurut dia, terkadang kegagalan dakwah bukan faktor masyarakat yang menolak total seruan da'i, namun karena kurangnya istiqamah sang penjuru dakwah. Padahal ajakan tersebut tidak boleh berhenti sampai Allah SWT memanggil ke haribaanNya.

"Apapun tantangan, cacian, ejekan sampai kepada bujukan-bujukan, jangan pernah berhenti mengajak. Kita lihat bagaimana sejarah Rasulullah dalam berdakwah, diancam, dibujuk, sampai tokoh Quraisy menawarkan harta, wanita, dan kedudukan, namun Rasulullah menolak semua tawaran tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Gunakan Teknologi CBT, 82 Santri Ikut Tes Masuk Pesantren Persatuan Islam 110 Manbaul Huda Bandung

"Ini yang dipegang oleh para pendahulu kita, isy kariman aw mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid). Itulah contoh-contoh yang dilakukan tokoh Dewan Da'wah, seperti Pak Natsir, Kasman Singodimedjo, sampai Kyai Noer Alie, semua perjuangan mereka harus menjadi teladan," imbuhnya.

Pada kesempatan sama, Ketua Dewan Da'wah Kabupaten Bogor, Ustaz Abdul Halim menyampaikan bahwa alasan Pak Natsir menjadikan Dewan Da'wah berbentuk yayasan bukan ormas, karena berharap Dewan Da'wah menjadi rumah besar semua ormas Islam. "Inilah strategi cerdas Pak Natsir dalam menyatukan umat, karena tidak mungkin suatu ormas gabung ke ormas lain lagi," kata dia.

Baca Juga: Tingkatkan Peran Ekonomi, PERSIS Jalin Silaturahmi ke BUMN

Ia menambahkan bahwa tiga titik yang mendapat perhatian istimewa dari Dewan Da'wah sejak dulu, yaitu masjid, pesantren dan kampus. "Kalau ketiga titik ini mampu dipegang dengan baik, dipastikan semuanya akan bersinar dengan indahnya," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X