Inspiratif! Sindrom Asperger Tak Halangi Mimpi Baghdad untuk Berhasil Menghafal Al Quran 30 Juz

photo author
- Kamis, 17 Maret 2022 | 15:33 WIB
Baghdad Zefanya Rheta Ghassan santri PTWQ tahfiz  30 juz asal Kecamatan Pauh Kota Padang  Foto: Henry Lukmanul Hakim
Baghdad Zefanya Rheta Ghassan santri PTWQ tahfiz 30 juz asal Kecamatan Pauh Kota Padang Foto: Henry Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Tangerang - Setelah tampil gemilang bersama para santri lainnya di acara wisuda 220 santri tahfiz 30 juz Pondok Tahfiz Wadil Qur’an (PTWQ) Persatuan Islam (PERSIS) Tangerang yang di gelar di aula Universitas Mihammadiyah Tangerang (UMT), Ahad (13/3/2022) lalu.

Baghdad Zefanya Rheta Ghassan (18) penyandang sindrom asperger asal Kota Padang, kepada edisi.co.id, Kamis (17/3) menceritakan perasaannya dan pengalamannya setelah di wisuda tahfiz 30 juz bersama santri-santriwati lainnya..

Lewat voice record WhatsApp, ia menjelaskan awal masuk ke PTWQ.

Baca Juga: Mengenal Pencipta Lagu Indonesia Raya WR Supratman, Lengkap Biografinya

Pemuda bertubuh besar asal Kecamatan Pauh Kota Padang menjelaskan awal masuk ke PTWQ pada awal bulan Agustus 2021.

"Masuknya ke PTWQ memang agak sedikit terlambat dari santri-santri yang lainnya,” papar Baghdad. 

Lebih lanjut pemuda kelahiran 9 Oktober 2003 menjelaskan motifasi menghafal Al Qur’an sangat sederhana. Ingin membahagiakan dan memasukan orang tuanya kedalam surga.

Baca Juga: Mohammad Idris, Wali Kota Depok Yang Konsen Terhadap Covid Sejak Masih Pandemi Hingga Menjadi Endemi

Ia pun menceritakan kendala dalam mengahafal Al-Qur’an. Memang tidak mudah, banyak sekali cobaannya. Belum lagi dengan ujian-ujian lainnya.

Alhamdulillah, cobaan dan ujian itu bisa ia lewati dengan beristiqomah serta memasrahkan diri kepada Sang Khalik Allah Swt dan jangan lupa tetap tersenyum meskipun sudah tak bisa lagi tersenyum,” jelas Baghdad. 

Anak bungsu dari dua bersaudara mengungkapan perasaan orang tua ketika dirinya ingin menghafal Al Qur’an di PTWQ.

Baca Juga: Catat, Ini Tarif Layanan Permohonan Sertifikasi Halal

“Orang tuanya sangat mendorong dan bangga ketika mengetahui ia akan mondok untuk mengahaf Al Qur’an,” katanya.

Ia menyadari bahwa dirinya berbeda dengan santri-santri lain pada umumnya. Kurang mandiri dan kurang bersosialisai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X