LaNyalla Minta Panglima TNI Memfasilitasi Relawan MER C Masuk ke Palestina

photo author
- Minggu, 12 Juni 2022 | 16:46 WIB
LaNyalla saat Menerima Pengurus MER C
LaNyalla saat Menerima Pengurus MER C

Edisi.co.id  - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Panglima TNI membantu memfasilitasi relawan kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang terhalang masuk ke Palestina melalui Mesir. 

Secara administrasi, relawan MER-C telah memenuhi seluruh prosedur yang diperlukan. Hanya saja, mereka terhalang oleh izin intelejen Mesir.

"Ini butuh koordinasi antar intelejen negara, dalam hal ini BAIS yang memang di bawah kendali Panglima TNI. Maka saya meminta Panglima TNI untuk memfasilitasi hal ini, agar relawan MER-C dapat masuk ke Gaza dengan misi kemanusiaannya," tutur LaNyalla saat menerima audiensi pengurus MER-C di kediaman Ketua DPD RI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (12/6/2022).

Baca Juga: 12 Juni Jemaah Mulai Bergerak dari Madinah ke Makkah

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan segera berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk membantu relawan kemanusiaan MER-C agar dapat membantu kesehatan rakyat Palestina, melalui rumah sakit yang didirikan dari donasi masyarakat Indonesia.

"Secepatnya harus ditindaklanjuti agar masyarakat Palestina segera mendapatkan hak kesehatan yang layak. Saya sangat mendukung dan mendorong agar relawan MER-C dapat segera difasilitasi masuk ke Palestina," tegas LaNyalla.

Dalam audiensi tersebut, jajaran pengurus MER-C mengeluhkan akses yang sulit untuk dapat masuk ke Palestina melalui Mesir. 

Baca Juga: Bawaslu Kota Jakarta Utara Siapkan Meja Layanan Bagi Pemantau Pemilu 2024

"Kami meminta akses untuk dapat masuk ke Palestina. Hubungan Indonesia dan Mesir sangat bagus. Tapi pemerintah tak bisa meyakinkan Pemerintah Mesir, dalam hal ini intelejen mereka, agar relawan MER-C dapat diberikan akses masuk ke Palestina," tutur Head of Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad.

Menurutnya, bulan lalu dua orang relawannya tertahan di perbatasan Palestina-Mesir lantaran tak diberikan akses masuk oleh intelejen Mesir. 

"Untuk masuk ke Palestina, selain visa dan persyaratan lainnya, juga harus ada izin dari intelejen. Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI di Mesir. Tapi tetap gagal masuk dari perbatasan karena terhambat oleh izin intelejen Mesir," ujar Sarbini.

Baca Juga: Puncak HLUN 2022, Dompet Dhuafa Wujudkan Lansia Semangat, Sehat dan Sejahtera

Sementara untuk pengembangan rumah sakit di sana, mereka butuh akses yang mudah untuk masuk karena kita membawa material, tukang, tenaga ahli, dokter, relawan dan lainnya. 

Sebagaimana diketahui, akhir tahun 2015 rumah sakit hasil donasi masyarakat Indonesia telah beroperasi di Palestina. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X