Edisi.co.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari, mengomentari adanya jalur sepeda permanen di jalan protokol Ibu Kota. Menurutnya, jalur sepeda yang didirikan malah memperlambat lalu lintas.
"Jalur sepeda yang dibangun di jalan-jalan protokol itu adalah jalan besar, jalan di Jaksel misalnya ke arah Manggarai, ketimbang perlancar mobil dan motor itu malah memperlambat," ujar Eneng.
Eneng juga menyoroti peletakan jalur sepeda yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan yang melintas sehari-hari. Akibatnya, jalur sepeda justru didominasi oleh kendaraan bermotor.
"Karena dia mengambil space tapi yang diperuntukkan untuk sepeda juga nggak jalan. Pada akhirnya itu juga alih fungsinya nggak jelas. Disebut jalur sepeda, sepedanya nggak ada. Disebut jalur motor, itu katanya nggak boleh," ujarnya.
Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Mengutamakan Sekolah Negeri Untuk Warga Menengah ke Bawah
Politikus PSI itu lantas mempertanyakan pengawasan yang dilakukan oleh petugas selama ini. Dia juga menyoroti tiang-tiang pembatas jalur sepeda permanen malah rusak akibat diterobos kendaraan bermotor.
"Tapi pengawasannya gimana? Dan tiang-tiangnya itu daripada jadi pembatas malah jadi bikin nyangkut di orang-orang, apalagi kalau semisal udah masuk bemo-bemo," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui jalur sepeda kerap dikooptasi oleh kendaraan ketika ditinggalkan petugas. Karena itu, pihaknya akan memaksimalkan kamera ETLE dalam melakukan pengawasan.
Artikel Terkait
Pemprov DKI Jakarta Terbitkan Ijin Usaha di Lokasi Eks Holywings, Kini Berganti Nama
Menerima 3 Karangan Bunga Misterius yang Ditujukan Kepada Pj Gubernur dan DPRD DKI Menjadi Sorotan
DPRD DKI Jakarta Mengutamakan Sekolah Negeri Untuk Warga Menengah ke Bawah