Muktamar Muhammadiyah 48 Surakarta, Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta

photo author
- Sabtu, 19 November 2022 | 07:48 WIB
Pengurus PD Muhammadiyah Kota Depok turut Hadir dalam Muktamar Muhammadiyah 48 di Surakarta
Pengurus PD Muhammadiyah Kota Depok turut Hadir dalam Muktamar Muhammadiyah 48 di Surakarta

Keharmonisan dan kekeluargaan telah mendukung penuh terhadap kesuksesan panitia Muktamar.

Jutaan warga muhammadiyah berkumpul di sini adalah sebab kerinduan terhadap para pimpinan dan juga organisasinya.

Hal ini merupakan bukti cintanya kepada Muhammadiyah dan rasa memiliki organisasi yang saat ini bertaraf Internasional.

Muhammadiyah bukan hanya milik Indonesai tetapi juga dunia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya didirikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang berada di luar negeri.

Berikut daftar PCIM yang telah mengharumkan nama Muhammadiyah di kancah Internasional di antaranya; PCIM Kairo-Mesir, PCIM Iran, PCIM Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM UK (Inggris), PCIM Libya, PCIM Malaysia, PCIM Prancis, PCIM Ameria Serikat, PCIM Japan, PCIM Pakistan, PCIM Australia, PCIM Rusia, PCIM Taiwan, PCIM Tunisia, PCIM Turki, PCIM Korea Selatan, PCIM Tiongkok, PCIM Arab Saudi, PCIM India, PCIM Maroko, PCIM Yordania, PCIM Yaman dan tentinya akan semakin banyak lagi PCIM yang akan terbentuk di masa yang akan datang.

Selain itu, menurut data PP Muhammadiyah (2022) Muhammadiyah mengelola dan mengembangkan 20.233 TK/KB/ PAUD, 2.817 MI/SD, 1,826 MTs/SMP, 440 Pesantren, 1.364 MA/SMA, 171 PTM/A, 355 RS dan Klinik, 562 Panti Asuhan. Amal usaha ini meliputi di dalam dan di luar negeri.

Capaian yang membanggakan menurut saya seorang ketua pimpinan Ranting Muhammadiyah di Mampang Kota Depok, saya bangga dengan Muhammadiyah.

Adapun Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan sosial juga telah banyak membantu pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat, hal ini bisa kita lihat bahwa Muhammadiyah telah Memiliki ribuan amal usaha baik di dalam Negeri maupun luar negeri.

Organisasi Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 bertepatan pada 8 Dzulhijjah 1330, di Kampung Kauman Yogyakarta, saat ini telah berusia 110 tahun atau satu abad lebih sepuluh tahun, telah sukses memberikan uswah/ keteladanan dalam berorganisasi.

Muktamar 48 Surakarta diselenggarakan secara hybrid, yaitu secara luring dan daring dari 200 lebih titik rapat, hal ini menjadikan nilai tersendiri bahwa masyarakat Muhammadiyah melek digital, terdepan dalam menyongsong kemajuan teknologi, metode hybrid merupakan metode yang efektif untuk menggelar berbagai macam pembelajaran dan juga pertemuan terutama pasca pandemic Covid 19 saat ini.

Dipandang dari konsep organisasi dan para pengelolanya, tujuan organisasi, kematangan dalam rancangan organisasi, evolusi organisasi, lingkungan organisasi (strategi dan unsure organisasi), desain organisasi dan teknologi, kelahiran, pertumbuhan, penuruanan dan kematian organisasi, pengambilan keputusan, pembelajaran dan perubahan perusahaan, budaya organisasi, konflik, kekuatan dan politik.

Maka muhammadiyah adalah salah satu organisasi besar yang telah memberikan contoh kemajemukan yang tertata rapih dan jauh dari kepentingan-kepentingan pribadi.

Setidaknya ada 4 isu strategis yang digulirkan dalam muktamar 48 Suakarta ini, yaitu :

1) Membangun Tata Dunia yang Damai Berkeadilan, yaitu meminimalir atau menghindari konflik.

Sebagaimana kita ketahui banyak negara yang masih terjadi konflik yang mana hal ini bertentangan dengan nilai nilai kedamaian dalam Islam serta UUD 1945,

2) Regulasi Dampak Perubahan Iklim, yakni upaya penyelamatan iklim global yang semakin tidak menentu, mengembalikan ekosistem kepada habitatnya, menanam kembali pohon, membuat system tata kelola bangunan yaitu dengan membangun tanpa harus merusak.

3) Mengatasi Kesenjangan Antar-Negara, membangun kerjasama ke seluruh negara di penjuru dunia dalam bidang ekonomi, politik, teknologi serta keamanan global.

Selain itu, perubahan geopolitik internasional mendorong perlu komitmen prima untuk memastikan keadilan energi, tata ekonomi dunia yang adil, dan mengurangi beragam konflik akibat kutukan keberlimpahan sumber daya (paradox of plenty) di negara-negara selatan (global south).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X