Sosialisasikan Anti Pelecehan Dan Kekerasan Perempuan, Stasiun Gambir Gelar Pameran Foto Dan Diskusi Bersama

photo author
- Senin, 12 Desember 2022 | 11:07 WIB
Foto: KAI Daop 1 Jakarta
Foto: KAI Daop 1 Jakarta

Edisi.co.id, Jakarta - Dalam rangka memperingati Kampanye internasional 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan KAI Daop 1 Jakarta bersama Suara Hati Perempuan Foundation menyelenggarakan pameran Karya seni budaya dan diskusi terkait upaya pencegahan tidak kekerasan atau pelecehan seksual pada perempuan yang akan berlangsung hingga 15 Desember 2022.

Pameran dan sejumlah kegiatan kampanye berjudul Seni & Tutur Perempuan ’16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan’ tersebut diprakarsai oleh Suara Hati Perempuan Foundation sebagai yayasan yang menggunakan seni dan budaya dalam memberdayakan perempuan dan membantu saling menghargai dengan keragamannya. Seni & Tutur Perempuan memadukan berbagai pekerja seni di Indonesia dengan beragam gagasan dan ekspresi untuk menyuarakan isu-isu perempuan yang selama ini kerap berkembang di masyarakat.

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatan kesadaran dalam hal suara perempuan dalam seni dan budaya dan pengaruhnya terhadap kesetaraan hak asasi manusia serta peningkatan peluang kebebasan berpendapat sertaberani bersuara ini merupakan satu dari lima rangkaian kegiatan roadshow Suara Hati Perempuan Foundation yang juga didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Komnas Perempuan.

Baca Juga: Sepak Bola dan Politik, Dr. Ihsan: Jangan Campur Adukkan Olahraga dan Politik?

Nova Eliza selaku Founder Suara Hati Perempuan Foundation, mengatakan “Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan kampanye internasional, untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Kekerasan terhadap perempuan saat ini masih tinggi di Indonesia, oleh karena itu dengan adanya ajang Judul Seni & Tutur Perempuan ’16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan’ ini, kami ingin adanya Peningkatan kesadaran dalam hal suara perempuan dalam seni dan budaya dan pengaruhnya terhadap kesetaraan dan hak asasi manusia serta peningkatan peluang kebebasan berpendapat dan berekspresi melalui akses yang lebih besar terhadap sarana ekspresi budaya dan seni sekaligus menciptakan ruang aman bagi perempuan. Satu Perempuan berani Speak Up, akan menyelamatkan ribuan hingga jutaan calon korban lain dari tindak kekerasan. Kami berharap semua pihak perlu menjalin sinergi, kerjasama dan bergandengan tangan antara Pemerintah dengan lembaga masyarakat, akademisi, dunia usaha dll agar tindak kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi di Indonesia ”, ujar Nova.

Pada agenda ini terdapat 16 perempuan seniman pelaku seni budaya yang terlibat di diantaranya Melly Goeslaw, Donna Agnesia, Hana Madness, Ayushita, Ussy Sulistiawaty, Melanie Subono, Ruth Marini, Leony VH, Amy Fitria S, Jihan Husein, Nia Dinata, Revina VT, Mian Tiara, Nia Gautama, Ningrum Syaukat dan Rita Tila.

Baca Juga: Isi Liburan Semester, Selama 3 Hari Siswa Kelas VIII SMP PCI akan Manyatu dengan Alam dan Masyarakat Sekitar

Direktur Perlindungan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Judi Wahjudi juga turut menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat senang dan antusias pada kegiatan Judul Seni & Tutur Perempuan ’16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan’ ini. Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan negara, di Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan seperti pejuang kemerdekaan, pejuang pendidikan, dan pejuang bagi keluarga. Namun, masih banyak data yang menunjukkan adanya kerentanan perempuan karena mengalami kekerasan yang bisa berdampak pada masa depannya. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini kekerasan terhadap perempuan di Indonesia semakin sedikit, dan perempuan di Indonesia harus berani dalam menyuarakan tindak kekerasan”. kata Judi Wahjudi.

KAI Daop 1 Jakarta berharap rangkaian agenda di Stasiun Gambir tersebut juga dapat menjadi sosialisasi dan edukasi agar pelecehan seksual di transportasi KA tidak terjadi lagi dan seluruh pengguna jasa berani untuk mengingatkan kepada korban atau melaporkan langsung kepada petugas jika melihat prilaku yang mencurigakan baik di Stasiun dan Kereta Api agar pencegahan serta penanganan dapat segera dilakukan.

Baca Juga: Wiyono Bersyukur Sang Penghulu Pernikahan Kaesang dan Erina Gundono

Termasuk kepada pengguna jasa jika sewaktu- waktu menjadi korban agar berani melaporkan karena KAI sesuai komitmen akan memberikan penanganan khusus bagi korban pelecehan atau kekerasan di Stasiun dan Kereta dengan tetap memberikan ruang dan kenyamanan pada korban.

Komitmen KAI dalam mendorong upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan serta menciptakan ruang publik yang nyaman khususnya bagi pengguna perempuan terus dilakukan. Saat ini jika terbukti melakukan tindakan pelecehan seksual maka KAI juga akan melakukan blacklist pada yang penumpang tersebut sehingga tidak dapat lagi menggunakan jasa KA.

Sejumlah fasilitas pada ruang publik di Stasiun dan diatas KA juga terus dihadirkan untuk memberikan kenyamanan diantaranya Kereta Khusus Wanita pada layanan KRL, Toilet khusus wanita pada Stasiun dan KA Jarak Jauh, Ruang Laktasi di sejumlah Stasiun serta parkir khusus wanita disejumlah area parkir Stasiun.

Baca Juga: Wagub Jabar Tekankan Permudah Pelayanan Masyarakat dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X