Netty Prasetyani dan Pemkab Indramayu Sepakat Turunkan Stunting Melalui Pendampingan Khusus Kepada 4 Kelompok

photo author
- Senin, 12 Desember 2022 | 22:18 WIB
Suasana usai Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Indramayu (Foto : Agung Nugroho/Cirebonraya.com)  (Agung Nugroho/Cirebonraya.com)
Suasana usai Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Indramayu (Foto : Agung Nugroho/Cirebonraya.com) (Agung Nugroho/Cirebonraya.com)

Edisi.co.id- Dalam rangka Kampanye percepatan penurunan stunting, BKKBN bersama mitra dari DPR RI yaitu Netty prasetyani gelar Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/ Kota Tahun 2022".

Kegiatan ini berlangsung di Gedung PGRI/KPTI KOMPAK Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Sabtu, 10 Desember 2022.

Anggota Komisi IX DPR RI, Dr Hj Netty Prasetiyani, M Si dalam sambutannya mengingatkan perlunya sinergi untuk bisa mencapai target penurunan stunting.

"Sinergi sangat diperlukan karena target penurunan angka stunting secara nasional itu berkorelasi langsung dengan penurunan di tingkat provinsi maupun daerah setingkat kota dan kabupaten," ujar Netty.

Baca Juga: Mereka Hadir dan Absen di Nikahan Kaesang-Erina

Menurut Netty menurunkan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tapi juga perlu partisipasi dari masyarakat dan seluruh stakeholder

Dirinya memberitahu bahwa pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional yang masuk dalam program Rencana Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN) 2020 - 2024

"Pemerintah menargetkan penurunan stunting tahun 2024 menjadi 14% secara nasional, sementara tahun 2021 angka stunting Nasional masih berada di 24,4%," ujar Netty prasetyani.

Netty Prasetiyani menambahkan bahwa Provinsi Jawa Barat sendiri, prevalensi angka stunting di tahun 2021 sebesar 14,5 persen, dan di tahun 2022 ada penurunan hingga kini di kisaran 13,96 persen.

"Jabar memiliki target penurunan stunting signifikan. Diupayakan tahun 2023 sudah zero new stunting. Tentu ini bisa tercapai bila ada penurunan stunting di tiap-tiap daerah," tutur Netty

Tidak lupa pula Netty mengingatkan perlunya perhatian khusus kepada empat kelompok sasaran dalam skema penurunan angka stunting seperti kelompok usia subur, keluarga muda, ibu pasca persalinan dan anak usia di bawah tiga tahun.

Sementara Sekertaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berancana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Rosyidah menginformasikan bahwa Indramayu terus berupaya maksimal menekan angka stunting.

Menurut Rosyidah di Indramayu sendiri, angka stunting pada tahun 2021 adalah 14,4 persen, dan ditargetkan sampai tahun 2024 turun menjadi 7 persen.

Skenario penurunan, ditempuh dengan melakukan pendampingan secara masif terhadap empat kelompok sasaran (poksar) yang beresiko stunting.

Masing-masing pendampingan kepada calon pengantin pasangan usia subur, pasangan usia subur atau ibu hamil, ibu pada fase pasca peralinan sampai anak usia dua tahun (baduta), dan anak usia tiga tahun (batita)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Sumber: Cirebon raya.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X