Dr. Jeje: Berkontribusi Bukan Berebut Posisi, Orang Menjadi Terhormat Karena Prestasi Meski Tanpa Posisi

- Senin, 19 Desember 2022 | 11:18 WIB
Dr. Jeje: Berkontribusi Bukan Berebut Posisi, Orang Menjadi Terhormat Karena Prestasi Meski Tanpa Posisi - Foto: Henry Lukmanul Hakim
Dr. Jeje: Berkontribusi Bukan Berebut Posisi, Orang Menjadi Terhormat Karena Prestasi Meski Tanpa Posisi - Foto: Henry Lukmanul Hakim

Oleh: Ketua Umum Persatuan Islam (PERSIS) Dr. KH. Jeje Zaenudin 

Kontribusi sering diartikan sebagai sumbangan, pemberian, atau bagian andil dan peranan atas suatu kegiatan atau program. Sedang posisi dapat dimaknai sebagai kedudukan atau jabatan pada suatu entitas atau komunitas.

Idealnya, setiap posisi menuntut adanya kontribusi. Semakin tinggi posisi seharusnya semakin besar dan luas kontribusinya. Posisi puncak seorang pemimpin, seorang ilmuwan, seorang agamawan, seorang hartawan, dan sebagainya, meminta tanggungjawab kontribusi yang sepadan dengan posisinya.

Baca Juga: Nataru, 7 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara dan Stasiun Kerawang

Posisi puncak seorang pemimpin, seorang ilmuan, seorang agamawan, serta seorang hartawab dan sebagainya. Meminta tanggung jawab kontribusi yang sepadan dengan posisinya.

Posisi menjadi bermakna, bernilai, berharga, dan mulia, manakala dengannya melahirkan kontribusi dan prestasi yang besar. Posisi menjadi hina manakala tidak sebanding dengan konstribusi dan prestasi yang diberikan.

Sebaliknya, orang menjadi mulia dan terhormat karena kontribusi dan prestasi yang diukirya meskipun tanpa posisi apapun yang dia duduki.

Baca Juga: Penguatan Kaderisasi Berkualitas, PERSIS Launching Program AHSC dan Canangkan 100 Doktor Kader Jamiyyah

Dengan sangat indah, Rasulullah mengingatkan kepada kita yang suka mementingkan posisi daripada kontribusi dan prestasi.

Beliau Bersabda; yang Artinya “Sesungguhnya siapa yang dengan ilmunya lambat amalnya, maka nasabnya tidak akan bisa mempercepatnya”. (Hadits Sahih Muslim)            
Makna hadist itu adalah: “Barangsiapa yang amalnya minim, maka posisi dan kedudukannya tidak akan bisa meninggikan martabatnya kepada kemuliaan orang yang berprestasi dan berkontribusi dengan amalnya.

Baca Juga: Sinar Mas Land Hibahkan Dana Pendidikan untuk Pengembangan Sekolah Berhati

Sebab itu tidaklah patut seseorang bersandar kepada ketinggian posisi dan kemuliaan nasab, sementara la minim, prestasi.

Demikianlah kita seharusnya dalam barisan perjuangan. Posisi apapun yang diberikan kepada kita, adalah

amanah untuk menjadi wasilah berkontribusi dan berprestasi terbaik yang kita mampu. Jangan sékali-kali.

Halaman:

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X