Sri Mulyani, akan Menaikkan Pajak Untuk Orang Kaya, Apakah Ada Yang Setuju

Edisi.co.id- Menurut situs Lambeturah.co.id. Kini dikabarkan pemerintah akan menaikkan tarif pajak penghasilan(PPH) orang pribadi(OP), dimana sebagai bagian dari perfomance perpajakan.

Seorang Mentri Keuangan yakni Sri Mulyani Indrawati menungkap mengenai “ kenaikan pajak, pada setiap individu berbeda – beda.”

Teruntuk kategori High Wealth Individual tarif PPh akan segera di tingkatkan menjadi 35% dimana seblumnya hanya 30%.

Baca Juga: Pemakaman Pele: Kuburan Tertinggi di Dunia, Peti Mati Berasal Dari Argentina

‘Kami juga akan melakukan perubahan tarif dan backet dari PPh OP. Untuk  yang High Wealth Individual, kenaikannya tidak terlalu besar. Hanya 30% ke 35%,’ tandasnya.

Beliau mengungkapkan, mengenai ketentuan tersebut hanya berlaku kepada lapisan masyarakat yang  telah berpendapatan sebesar Rp 5 Miliar pertahun.

Menurut beliau, dengan jumlah masyarakatyang tergolong dengan lapisan tersebut sangatlah sedikit, Sri Mulyani menjelaskan ` Penerimaan negara mulai dari perpajakan pada tahun 2020, kini sdang mengalami dampak yang kurang baik selama pandemi.,’ Ujar Sri Mulyani Indrawati selaku sebagai Mentri Keuangan.

Saat ini Kementrian keuangan sudah mencatat rasio perpajakan saat tahun lalu mengalami penurunan mencapai dibawah 09%. Pada sisi lain. Pemerintah harus memberikan insentif, supaya pajak dan dunia usaha berjalan dengan mulus dan terjalankan.

Tetapi sampai akhir 2020, penerimaan pajak yang sudah berjalan dengan baik yakni sekitar Rp 1.069 triliun.

Dengan hasil jumlah tersebut, sangat gagal dari target yang telah di tetapkan yakni sekitar Rp 1.198,82 triliun.

Adapun penerimaan pajak negara sampai April 2021  masih mengalami kontraksi, Kemenkeu  telah mencatat jumlah penerimaan pajak pada April 2021 yakni sebesar Rp374,9 triliun.

Dengan jumlah Rp374,9 triliun tersebut telah mencapai sekitar 30,5% dari target  APBN, sejak tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 1.229,6 triliun.

Hasil pencapaian tersebut masih mengalami kontraksi sekitar -0,5%, jika telah dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu.