Edisi.co.id- Taukah kah kamu, kini Tokyo telah dinilai kurang baik karena padatnya penduduk.
Diketahui, teruntuk keluarga yang tinggal di Tokyo dapat berkesempatan untuk menerima upah utamanya senilai 1 juta yen atau sekitar Rp 119 juta per anak.
Namun, Syaratnya, harus bersedia meninggalkan Tokyo tersebut.
Namun, dulunya gaji sebesar 300.000 yen nominal bonusnya, dan kini sudah melonjak tiga kali lipatnya.
Baca Juga: Sony Honda Mobility Akan Menjual Mobil Listriknya 'AFEELA' di Tahun 2026
Menurut kabar hari ini, kebijakan terbaru mulai berjalan pada bulan April 2023 mendatang.
Jakarta - Tokyo dinilai terlalu padat penduduk, karena hal ini pemerintah Jepang sampai bagi-bagi upah utamanya untuk mengurangi jumlah warga di ibu kota.
Kesepakatan ini, telah dilakukan pemerintah Jepang sebagai bagian dari mengurangi kepadatan Tokyo.
Sekaligus menghidupkan kembali kota dan desa yang populasinya masih menurun.
Upah utamanya, kini diberikan kepada anak di satu keluarga dengan usia di bawah 16 tahun atau di bawah 18 tahun asalkan masih berstatus pelajar SMA.
Untuk mendapatkan upah utama, `keluarga harus pindah ke luar wilayah Tokyo.
Karena itupun akan diberikan kepada warga yang tinggal di jantung kota Tokyo dan bersedia pindah ke tepi kota di kawasan pegunungan.`
Negara Jepang itu sendiri, mereka sangat cepat mengambil langkah tersebut supaya bisa lebih mudah diterapkan saat ini.
Pemerintah Jepang melihat kepada perubahan sikap warga terhadap kualitas hidup dan semakin familiar, yakni kebijakan bekerja dari jarak jauh atau bekerja dari rumah (WFH) saat kelar pandemi.
Tokyo memang sudah harus cepat – cepat mengurangi jumlah warganya, karena Tokyo bukan hanya menjadi kota dengan penduduk terpadat di Jepang.
Artikel Terkait
Dewi Perssik Mengaku Sudah Diajak Menikah Oleh Rian Ibram
Twice Akan Merilis Single Bahasa Inggris 'Moonlight Surise' Pada Akhir Bulan
Sony Honda Mobility Akan Menjual Mobil Listriknya 'AFEELA' di Tahun 2026
Banyak SPBU Dijual Online, Fenomena Apa Ini?
Kemenag Mulai Membuka Seleksi Petugas Haji 2023