Di sisi lain, hubungan antara pembuat hit TikTok dan label musik tampaknya menunjukkan tanda-tanda ketegangan.
Cirisano menilai saat kesepakatan dengan perusahaan musik besar berakhir, label ingin menerima sebagian dari pendapatan iklan di TikTok.
EMarketer memperkirakan TikTok akan mengumpulkan 14 miliar dolar AS atau sekitar Rp211 triliun dari pengiklan pada tahun ini.
Baca Juga: Berkenalan dengan Taehyun TXT, Idola K-Pop yang Semasa Kecil Suka Matematika
Seorang eksekutif di industri berpendapat bahwa TikTok harus membayar lima kali lebih banyak dari yang dibayarkan saat ini, mengacu pada pembayaran dari platform lain seperti YouTube.
TikTok sendiri membatasi klip musik hingga satu menit dan tidak mengizinkan lagu berdurasi penuh tersedia di aplikasi streaming lainnya.
Dengan latar belakang pembicaraan lisensi itu, TikTok minggu ini mulai mencegah pengguna tertentu di Australia menggunakan beberapa musik dalam video mereka.
"Perubahan ini tidak akan berlangsung lama dan tidak semua musik terpengaruh. Kami berharap dapat memulihkan katalog lengkap kami segera," kata juru bicara TikTok.
TikTok menolak mengomentari diskusi apapun dengan label musik.***
Artikel Terkait
Kasus Gagal Ginjal Anak Terjadi Lagi di Jakarta, Satu Orang Meninggal
China Protes Keras Penembakan Pesawat Nirawaknya Oleh AS
Meneguhkan Komitmen Keumatan dan Kebangsaan HMI
Berkenalan dengan Taehyun TXT, Idola K-Pop yang Semasa Kecil Suka Matematika
Game The Crew Motorfest Diluncurkan Tahun Ini
Festival Cap Go Meh Singkawang Harus Jadi Perhatian Dunia