Menurut CDC, varian delta termasuk jenis yang mudah menyebar, sehingga risiko penularannya pun terbilang sangat tinggi.
Alasan mengenai cepatnya varian delta menular masih dalam kajian. Tapi ada indikasi lain bahwa sifat B 1617.2 mudah berbaur ke sel tubuh manusia yang imunitasnya tengah turun.
Sebuah penelitian di China menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian delta ini berisiko menularkan virusnya dengan cepat ke beberapa orang lainnya dalam waktu yang begitu singkat.
Bahkan laporan terbaru pusat penelitian penyakit menular Amerika Serikat (CDC), menemukan varian delta bisa ditularkan ke 8-9 orang dari 1 pasien.
Tingkat Bahaya SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta
Penelitian terbaru The Lancet mencatat bahwa B 1617.2 cukup membahayakan bagi orang yang tidak mendapat vaksin.
Berdasarkan riset di rumah sakit Inggris telah ditemukan 58,3 persen pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 varian delta tidak divaksin dan 22,8 persen telah vaksin lengkap, Reuters.
Laporan lain menyebut, B 1617.2 dapat menimbulkan komplikasi. Khususnya bagi pasien terinfeksi dengan penyakit bawaan seperti asma, hipertensi dan lainnya.
Pencegahan Terinfeksi SARS-CoV-2 B 1617.2 varian Delta
B 1617.2 varian delta terbilang baru dan belum ada kajian spesifik mengenai pencegahan mendetail supaya terhindar dari virus ini.
Saat ini, vaksinasi dan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat merupakan solusi utama untuk meminimalisir risiko terinfeksi. Apabila tertular, tingkat keparahan dari infeksi virus B 1617.2 bisa lebih ringan.
Hasil analisis Public Health England menyatakan, dua dosis lengkap vaksin Pfizer atau Moderna cukup efektif sekitar 88 persen melawan varian delta.
Johnson & Johnson dan AstraZeneca dilaporkan serupa yaitu dapat melawan B 1617.2 varian delta.
Vaksin jenis lain juga efektif untuk setidaknya mencegah gejala berat atau menghindarkan risiko kematian.
Selain dengan cara vaksin, bentuk pencegahan lain yang bisa dilakukan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.