Edisi.co.id - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengharapkan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Tahun 2023 menjadi salah satu momentum awal menggiatkan literasi untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Didid mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperkuat ekosistem PBK agar dapat memberikan manfaat lebih luas.
“Meskipun Bulan Literasi PBK telah ditutup hari ini, tugas kita bersama tidak berhenti sampai di sini. Kita tetap perlu mengedukasi dan memberikan pemahaman yang benar terkait investasi PBK kepada masyarakat,” tegas Didid, saat menutup Bulan Literasi PBK di Jakarta, pada Selasa (4/4).
Menurutnya, Bappebti ingin terus memperkuat industri PBK dengan meningkatkan kualitas SDM dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk menjaga industri PBK.
Bulan Literasi yang dilaksanakan sepanjang Maret 2023 ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat khususnya kaum milenial dan generasi Z terhadap perkembangan industri PBK.
Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan: KCJB dan LRT Jabodebek Akan Jadi Kado HUT ke-78 RI
Bulan Literasi ini dibuka oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada 7 Maret 2023 lalu, diisi dengan berbagai kegiatan literasi seperti temu wicara, diskusi panel, lokakarya, seminar web, siniar (podcast), seminar dan kuliah umum di 10 kota, yaitu Bandung, Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Manado, Solo, dan Pontianak.
Didid menegaskan, Bappebti akan mengoptimalkan dan menyinergikan peran pemerintah dan pelaku industri dalam mengembangkan perdagangan di pasar berjangka, khususnya terkait edukasi dan literasi kepada pelanggan, calon pelanggan, masyarakat umum, dan pemangku kepentingan.
”Dalam waktu dekat kami akan mengevaluasi pelaksanaan dan dampak Bulan Literasi PBK 2023. Hal ini dapat menjadi dasar bagi perbaikan internal dengan sertifikasi sebagai bukti profesionalisme industri PBK,” tegas Didid yang telah merencanakan untuk melakukan bulan Literasi Sistem Resi Gudang (SRG) pada bulan Mei 2023 nanti.
Baca Juga: Pesantren Ramadhan 1444 H, SMP PCI Hadirkan Prof. Atip Laifulhayat dan Syekh Dr. Ahmad Muhammad
Perkembangan National Value PBK pada Februari 2023 sebesar Rp 1.997,1 triliun atau menurun 7,6 persen bila dibandingkan Januari 2023 sebesar Rp 2.160,3 triliun. Volume transaksi pada Februari 2023 sebesar 1.256.220,1 lot atau menurun 6,2 persen apabila dibandingkan Januari 2023 sebesar 1.339.518 lot.
Total Notional Value pada periode Januari - Februari 2023 sebesar Rp 4.157,4 triliun. Total Notional Value pada Januari - Februari 2023 menurun 41,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 7.055,5 triliun (YoY).
Selama periode Januari - Februari 2023 tercatat 44.599 nasabah aktif bertransaksi pada kedua bursa berjangka. Meskipun sedikit menurun dalam dua bulan terakhir, hal ini belum menggambarkan kondisi PBK sepanjang tahun 2023.
Artikel Terkait
Patroli Ramadhan Polsek Kepulauan Seribu Selatan Juga Sambangi Warga
Merasa Tidak Wajar Dicopot Ketua KPK, Brigjen Endar Priantoro Melawan
Keren, 1.000 Santri Khataman Al Quran Berjamaah di Dufan Ancol
Fenomena Tawuran di Bulan Suci Ramadhan: Persepektif Ketahanan Nasional
Bersama Dompet Dhuafa Riau, Telkomsel Siaga Rafi Bagikan CSR ke Tresna Werdha Husnul Khatimah