Edisi.co.id - Liz Truss selaku Perdana Menteri Inggris membela rencana ekonominya yang telah mengguncang pasar keuangan, dengan mengatakan pada Kamis bahwa dia bersedia mengambil langkah "kontroversial" untuk menyalakan kembali pertumbuhan dan tidak akan berbalik arah meskipun terjadi gejolak.
"Ini adalah rencana tepat yang telah kami tetapkan," katanya dalam serangkaian wawancara dengan stasiun radio BBC lokal.
Ditanya apakah dia akan membalikkan anggaran mini yang mengejutkan pasar dengan skala pemotongan pajak dan pinjaman pemerintah, Truss berkata: "Saya tidak menerima premis pertanyaan itu."
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi di G20
"Kami menghadapi masa ekonomi yang sulit. Saya tidak menyangkal ini. Ini adalah masalah global. Tetapi yang benar adalah pemerintah Inggris telah turun tangan dan bertindak pada saat yang sulit ini."
Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng memicu gejolak di pasar keuangan pekan lalu ketika ia menyampaikan rencana pemotongan pajak tanpa merinci dampaknya terhadap keuangan publik atau bagaimana pemerintah akan mereformasi ekonomi untuk memacu pertumbuhan.
Pound merosot dan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris melonjak, memaksa Bank Sentral Inggris (BoE) untuk menghidupkan kembali program pembelian obligasi dalam langkah darurat untuk menopang dana pensiun.
Truss mengatakan pemerintah harus mengambil tindakan mendesak dan tegas untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari lonjakan tagihan energi.
"Tentu saja, itu berarti mengambil keputusan yang kontroversial dan sulit. Tapi saya siap melakukannya sebagai perdana menteri karena yang penting bagi saya adalah kita menggerakkan ekonomi kita."
Artikel Terkait
Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM)
Man City Raih Penghargaan Buruk Piala Dunia 2022
Pelatih Legendaris Italia Membuang Ronaldo Dari Real Madrid Dengan Bangga
Pada Kuartal III/2022 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Mencapai 5,4 persen