Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo: Hadapi Tantangan Global melalui Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi

- Senin, 30 Januari 2023 | 07:30 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, pada Forum Investasi Tahunan Bank Indonesia, 26 Januari 2023.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, pada Forum Investasi Tahunan Bank Indonesia, 26 Januari 2023.

 

Edisi.co.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan bahwa kinerja ekonomi Indonesia yang sangat baik saat ini akan terus berlanjut di tengah masih terdapatnya potensi ketidakpastian perekonomian global. Beberapa hal yang menjadi potensi ketidakpastian tersebut antara lain: perlambatan ekonomi global (slower growth); masih tingginya laju inflasi (high inflation); suku bunga kebijakan yang tinggi untuk waktu yang lama (higher policy rate for longer); nilai tukar dolar AS yang tetap kuat (strong US dollar); serta fenomena cash is the king.

Dalam menghadapi hal tersebut, Perry menekankan pentingnya strategi KIS, yaitu Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi, dalam menyusun berbagai kebijakan. Hal tersebut disampaikan Perry pada Jumat, 26 Januari 2023, dalam Forum Investasi Tahunan Bank Indonesia 2023 yang mengusung tema “Navigating FX Reserve Sustainability Strategy in Global Market Turmoil". Pelaksanaan forum tersebut merupakan salah satu side event dari rangkaian kegiatan ASEAN 2023 dimana Indonesia sekarang dipercaya sebagai ketua.

Implementasi KIS oleh Bank Indonesia bersama pemerintah dan stakeholder  lain selama tahun 2022 terbukti efektif dalam menjaga resiliensi perekonomian dan stabilitas keuangan Indonesia. Ke depan, hal tersebut diyakini akan berlanjut.

Baca Juga: Kereen...Ombudsman RI Nilai Kota Depok Peringkat Kedua Terbaik dalam Pelayanan Publik Se-Indonesia

pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 4,5% - 5,3%. Laju inflasi diproyeksikan terjaga di kisaran 3%±1% pada tahun 2023. Seiring konsistensi penguatan fundamental ekonomi tersebut, nilai tukar Rupiah diyakini akan terus mengalami apresiasi.

Bank Indonesia akan terus melakukan berbagai inovasi yang terangkum dalam lima kebijakan utama, yaitu kebijakan moneter yang pro-stabilitas dan kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar keuangan, serta kebijakan UMKM dan perekonomian syariah yang pro-growth.  Berbagai kebijakan tersebut didukung oleh sinergi melalui koordinasi dengan pemerintah dan stakeholder strategis lainnya.

Terkait pengelolaan cadangan devisa yang merupakan salah satu elemen dalam mendukung kebijakan moneter, Perry menekankan pentingnya pemahaman terhadap fundamental ekonomi, siklus bisnis dan keuangan, serta tantangan ekonomi ke depan.

Baca Juga: Bantu UMKM naik Kelas, Diskarpus Kota Depok dan Smartfern Community Gelar Workhsop Content Creator

Untuk itu, penguatan pengelolaan cadangan devisa yang telah diimplementasikan sejak tahun lalu akan terus dilakukan, antara lain melalui strategi alokasi aset yang mempertimbangkan profil kewajiban eskternal baik yang bersifat siklikal maupun struktural, serta mitigasi downside risks sehingga kecukupan cadangan devisa dapat terus terjaga. ***

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Terkini

X