“Visi Anji berbeda dengan visinya VISI. Alasan ini masuk akal. Karena dari yang saya baca, VISI mendukung sistem penghimpunan royalti untuk PERTUNJUKAN PUBLIK secara kolektif. Sementara saya lebih cenderung mendukung sistem Direct Licensing, yang juga diajukan AKSI untuk PERTUNJUKAN PUBLIK. Bahkan AKSI sudah menyiapkan sebuah sistem yang disebut DDL (Digital Direct License),” jelasnya.
Ia juga menyoroti perbedaan definisi terkenal yang bisa bervariasi, mulai dari popularitas karya hingga jumlah pengikut di media sosial.
“Alasan ini juga masuk akal, walaupun definisi terkenal itu bisa macam-macam. Bisa dari popularitas karya, jumlah follower media sosial atau apapun. Apapun alasannya, saya masih seorang Penyanyi. Keberadaan saya di AKSI salah satunya adalah untuk memastikan bahwa peran Penyanyi juga diperhatikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Anji menegaskan bahwa perjuangannya dalam hal royalti adalah demi melindungi hak cipta bagi para pencipta lagu.
“Anggota kami (AKSI) banyak yang hak-haknya terpinggirkan karena sistem, aturan dan kebiasaan. Apalagi banyak dari mereka yang tidak memiliki 'kekuatan bersuara' di media. Untuk itulah kami ada,” ungkapnya.
Ia juga berharap keberadaan AKSI dan VISI bisa membawa manfaat, bukan malah menimbulkan pertentangan.
“Semoga adanya AKSI dan VISI bisa membawa kebaikan, bukan pertentangan. Saya, sebagai Penyanyi, terbuka sekali jika ingin diajak diskusi tentang apapun oleh teman-teman di VISI,” tutupnya.
Menanggapi pernyataan Anji, Piyu Padi Reborn turut memberikan komentar mengenai AKSI.
“Ini posting tulisan yang pasti dilakukan dengan pengendapan yang dalam bukan spontan tiba tiba terpikir dikepala lalu ditulis,” tulis akun @piyu_logy dalam kolom komentar.
“Salut buat Anji makanya Anji lebih tepat dan pantas berada di AKSI @aksibersatu karena pemikirannya tidak akan bisa disetir dengan suatu visi yang bertolak belakang dengan visinya Anji sendiri yg ingin menempatkan sebuah profesi pada tempat yg layak berkeadilan bukan terpinggirkan spt selama ini. Terimakasih Anji.,” tulis Piyu.
Sejarah AKSI dan VISI
AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) resmi berdiri pada 3 Juli 2023 dengan Ahmad Dhani dan Piyu sebagai penggagasnya.
Piyu menjabat sebagai Ketua Umum, sedangkan Ahmad Dhani sebagai Ketua Dewan Pembina.
Asosiasi ini bertujuan menjadi wadah bagi para komposer untuk berkarya, bersuara, dan meningkatkan kesejahteraan serta perlindungan terhadap karya musik di Indonesia.
Sementara itu, VISI baru berdiri setahun lebih setelah AKSI terbentuk.
Artikel Terkait
Bukan Hoaks, Nama D'Masiv Terpampang di Halte Petukangan untuk Rayakan 22 Tahun Karier Grup di Industri Hiburan: Hadiah untuk Diri Sendiri
Lika-liku Berbagai Kasus Menimpa Nikita Mirzani, Dulu Kasus Pencemaran Nama Baik Kini Ditahan Akibat Skandal Pemerasan Pengusaha Skincare
Nikita Mirzani Akhirnya Penuhi Panggilan Polisi Pasca Jadi Tersangka, Pilih Lewat Pintu Belakang dan Bungkam
Nikita Mirzani Resmi Ditahan, Lolly Tulis Surat Penangguhan ke Polda Metro Jaya Meski Sempat Bersitegang
Pesan Menohok Istri Fiersa Besari usai Kabar Wafat 2 Pendaki Carstensz: Jangan Bertanya Gimana Cerita Kematian Seseorang