Tak Terima Dituduh Pedofil Oleh Keluarga Kim SAE Ron, Kim Soo Hyun Ungkap Adanya Manipulasi Chat di Kakao Talk

Edisi.co.id - Aktor Kim Soo Hyun akhirnya buka suara mengenai bukti-bukti tambahan yang dirilis oleh keluarga Kim Sae Ron dan kanal YouTube Garosero Research Institute (HoverLab). 

Dalam konferensi pers yang digelar di Stanford Hotel, Seoul, pada Senin, 31 Maret 2025, ia dengan tegas menyatakan bahwa pesan KakaoTalk yang disampaikan oleh pihak keluarga telah mengalami manipulasi.

Dilansir dari MBC News, Kim Soo Hyun menegaskan bahwa ia tidak bisa menerima tuduhan yang tidak memiliki dasar kebenaran.

Baca Juga: Selain Kontrak Brand, Kim Soo-hyun Terancam Bayar Penalti Rp14,8 Miliar Jika Fan Meeting Taiwan Batal Buntut Kontroversi yang Makin Memanas

"Jika saya memang bersalah, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya. Namun, saya tidak bisa mengakui sesuatu yang tidak saya lakukan," ujar Kim Soo Hyun, sebagaimana diterjemahkan oleh Koreaboo pada Senin, 31 Maret 2025.

Ia juga menyoroti sejumlah kejanggalan dalam bukti yang dipaparkan keluarga Kim Sae Ron.

“Rekaman dan kesaksian yang mereka klaim sebagai bukti dibuat setelah kontroversi ini mencuat,” katanya.

Kim Soo Hyun menyatakan bahwa pesan-pesan yang dirilis oleh pihak keluarga Kim Sae Ron mengandung banyak ketidaksesuaian fakta. 

Ia menjelaskan bahwa foto yang disebut berasal dari tahun 2016 sebenarnya diambil pada 2019, yang membuktikan bahwa tuduhan child grooming tidak berdasar. 

Selain itu, ia juga percaya bahwa Kim Sae Ron pasti mengetahui perbedaan usia mereka dengan jelas.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan kejanggalan lain dalam pernyataan keluarga Kim Sae Ron.

"Mereka menyebut nama dan periode kontrak agensi dengan keliru—padahal mendiang menghabiskan empat tahun di sana. Selain itu, mendiang tidak pernah terlibat dalam casting atau pengarahan di agensi saya," jelasnya.

Kim Soo Hyun menilai bahwa tuduhan terhadapnya semakin berkembang liar sejak pihak keluarga Kim Sae Ron merilis percakapan KakaoTalk yang diklaim terjadi pada 2016. 

Pesan tersebut kemudian dijadikan bukti untuk menuduhnya sebagai pelaku grooming anak di bawah umur.

“Di YouTube, mereka memakai pesan ini untuk membingkai saya sebagai pedofil, seorang perayu anak di bawah umur,” ungkapnya.