Edis.co.id - Tarif balasan atau resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tengah menjadi perbincangan hangat publik internasional.
Hal itu juga menjadi pembahasan khusus dalam lawatan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef ke kantor Kemenperin RI pada Rabu, 16 April 2025.
Secara detail, Menteri Perindustrian (Menperin) RI mengungkap pertemuannya dengan Khorayef membahas kerja sama yang bisa dilakukan antara kedua negara dalam menyikapi adanya perang dagang di pasar global imbas Tarif Trump.
"Kami sepakat bahwa salah satu cara untuk memitigasinya adalah penguatan kerja sama antara kedua negara," tutur Agus di gedung Kemenperin, Jakarta, pada Rabu, 16 April 2025.
Di sisi lain, Menperin mengklaim RI kini tengah menggenjot industri petrokimia nya yang diharapkan Arab Saudi bisa menjadi mitra dalam pengembangan industri petrokimia di Indonesia.
"Indonesia membutuhkan downstreaming (hilirisasi) dari petrochemical untuk mendukung sektor-sektor turunannya, di mana petrochemical itu merupakan mother of all industry," ungkap Agus.
Agus menilai, Arab Saudi memiliki kekuatan ekonomi yang dapat dioptimalkan dengan bekerja sama dengan RI dalam sektor industrialisasi.
Menperin juga mengungkap rencana RI-Saudi menjadi peran utama di pasar global dalam sektor sumber daya mineral.
"Arab Saudi mempunyai kekuatan untuk bekerja sama dengan kita. Tapi juga Arab Saudi bisa bekerja sama dengan kita bagaimana untuk bisa menjadi pemain dunia dalam konteks pengembangan mineral, digerisasi dari mineral," tungkasnya.***
Artikel Terkait
Kejagung Bongkar Awal Mula Anggota Tim Legal PT Wilmar Diduga Beri Suap demi Muluskan Vonis Lepas Korupsi CPO
Bapanas: Diversifikasi dan Keamanan Pangan Jadi Kunci Menuju Swasembada Pangan
BPJPH: Penarikan 9 Produk Mengandung Unsur Babi adalah Wujud Penegakan Regulasi Jaminan Produk Halal
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Terima Audiensi Ketua PCNU dan Bakti Sosial
Anton Charliyan: Teror terhadap Gubernur Jabar adalah Ancaman untuk Seluruh Warga