Edisi.co.id- Seorang petani asal Lampung Selatan mengungkapkan kekecewaannya usai harga gabahnya anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) senilai Rp6.500 per kilogram (kg).
Sebelumnya diketahui, petani di wilayah Kabupaten Mesuji hanya mampu menjual hasil panennya sebesar Rp5.400 per kg.
Terkini, seorang petani mengutarakan keluhan itu kepada sang Presiden RI, Prabowo Subianto lantaran kecewa dengan HPP yang diteken pemerintah tidak sesuai kenyataan di lapangan.
Baca Juga: Bukan Intervensi, Program Rumah Wartawan Jadi Bentuk Penghargaan Profesi
"Tidak sesuai omongan, katanya harga padi standar Rp6.500, tapi di Lampung Selatan, harga anjlok," tegas sang petani dalam cuplikan video di akun Facebook Edi Pertanian Milenial, dilihat pada Kamis, 17 April 2025.
Di sisi lain, sang petani menyebut padi hasil panennya merupakan varietas A1 alias unggul atau berkualitas tinggi.
"Padahal ini padi A1 (kualitas tinggi). Gimana ini, Pak Prabowo?" tandas sang petani asal Lampung tersebut.
Unggahan Facebook terkait keluhan petani di Lampung usai harga gabahnya anjlok di bawah HPP. (Facebook.com / Edi Pertanian Milenial)
Terlihat, postingan tersebut hingga artikel ini diterbitkan telah disukai oleh 19,8 ribu pengguna Facebook.
Selain itu, terdapat pula komentar dari para warganet yang turut prihatin soal anjloknya harga gabah bagi para petani di wilayah Lampung.
"Menurut saya kalau mau naikkan harga gabah petani jangan di gabahnya, berasnya aja naik 13 ribu dengan otomatis harga gabah ikut naik," tutur warganet dengan akun Facebook @AromaMachaiMachai.
"Bulog sudah menyerah," ujar warganet lainnya melalui akun Facebook @PuTra.***
Artikel Terkait
Bukan Intervensi, Program Rumah Wartawan Jadi Bentuk Penghargaan Profesi
Polda Jatim Selidiki Dugaan Penahanan Ijazah oleh Pengusaha Surabaya
PB FERKUSHI Lakukan Kunjungan Resmi ke Lombok
Ini Sifat Asli Hotma Sitompul sang Pengacara yang Terkenal Galak di Meja Hijau: Sebenarnya Manis Sekali
Anak Mendiang Hotma Sitompul Tanggapi Kehadiran Desiree dan Bams di Rumah Duka: Mereka Bagian dari Kami