Edisi.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta maaf terkait macet luar biasa yang terjadi sepanjang arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Jalanan di Jakarta Utara arah Pelabuhan macet sejak Rabu, 16 April 2025 dan mulai padat pada Kamis dini hari, 17 April 2025 hingga berlanjut sampai Jumat, 18 April 2025.
Atas kemacetan ini, Pramono Anung mengungkapkan keresahannya dan meminta maaf kepada warga Jakarta.
“Peristiwa di Tanjung Priok ini sungguh membuat saya resah, untuk itu secara khusus saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” ucap Pramono di Balai Kota Jakarta pada Sabtu, 19 April 2025.
“Walaupun tidak ada hubungannya sama sekali dengan Pemerintah Jakarta,” tambahnya.
Pramono kemudian mengungkapkan alasan kemacetan horor di Tanjung Priok karena bongkar muatan yang melebihi kapasitas.
“Yang terjadi di Tanjung Priok untuk muatannya harusnya 2.500 truk per hari kemarin itu dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari, sehingga mengalami jam,” tambahnya.
Data dari Dinas Perhubungan, bongkar muatan bukan lagi 4.000 truk melainkan 7.000 truk yang memuat kemacetan tak bisa dihindari.
Mengenai dampak kemacetan, Pramono menyebutkan bahwa Pelindo pun telah meminta maaf.
“Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf kepada Pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut maupun kepada masyarakat,” imbuhnya.
“Tetapi apapun, karena ini terjadi di Jakarta, sebagai Gubernur Jakarta saya bertanggung jawab dan memohon maaf atas kejadian tersebut,” tandasnya.
***
Artikel Terkait
Nathali Holscher Ogah Penuhi Tuntutan Permintaan Maaf dari Bupati Sidrap Terkait Video Saweran: Kalau Tidak Mau Ada Club, ya Ditutup!
Paula Verhoeven Minta Bantuan Hotman Paris Usai Putusan Pengadilan Sebut Dirinya Berselingkuh: Saya Dipermalukan Satu Indonesia
Pramono Anung Sebut 3 Hari Macet Horor Tanjung Priok Bentuk Pengelola Pelabuhan yang Tak Profesional, Siap Beri Peringatan Keras untuk Pelindo
proses Hukum Tetap Berjalan, Mitra Dapur MBG Kalibata Tetap Lanjutkan Laporan Polisi pada Yayasan MBN: Tindak Tegas, Tidak Ada Damai