“Proses hukum itu biar jelas, di mana letak kesalahannya. Kami kan bukan penyidik,” tegas Deden.
Deden menambahkan, indikasi bullying sudah terjadi sejak masa orientasi sekolah dan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh.
Desakan Sekolah Wajib Punya Tim Pencegah Kekerasan
Deden menegaskan, seluruh sekolah di Tangsel telah memiliki Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan yang bertugas mengawasi dinamika siswa.
Pemerintah kota juga menjalankan program Jaksa Masuk Sekolah dan pembinaan rutin dari kepolisian saat upacara.
“Setiap Senin saat upacara biasanya ada dari kepolisian yang datang memberikan pembinaan,” ujar Deden.
Deden berharap dugaan kasus perundungan yang terjadi di SMPN 19 Tangsel, menjadi alarm keras bagi seluruh lingkungan pendidikan.
“Ini harus jadi perhatian bersama. Semua sekolah wajib memperkuat pengawasan dan edukasi tentang anti bullying,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Mentan Amran Bicara Soal Serakahnomic, Ungkap Bagaimana Beras Oplosan Dijual Premium
Menteri HAM, Natalius Pigai Sebut Skor PCO dan Ombudsman Jadi Modal Bertahan di Kaninet
Bullying di Sekolah Kian Marak, Ketua DPR Ungkap Keprihatinan hingga Sebut Sebagai Kondisi Darurat
Pemkot Depok Apresiasi Kontribusi Investor , Tegaskan Komitmen Perbaikan Layanan
Atasi Stunting, KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa