Edisi.co.id - Ramai wacana perubahan kurikulum baru di Indonesia usai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mukti membahas terkait kurikulum deep learning atau pembelajaran mendalam.
Dalam unggahan yang beredar di media sosial, Mukti kedapatan membocorkan tentang kurikulum deep learning seraya menilai materi belajar bagi siswa di Indonesia saat ini masih cenderung banyak.
Mendikdasmen RI itu menyoroti kurikulum materi belajar di Indonesia dapat dikurangi namun tetap mendalam, seperti kurikulum deep learning yang diterapkan di Australia.
"Materi pelajaran mungkin ringan, tetapi cara menjelaskannya mendalam," ujar Mukti yang tampak dalam video yang diunggah akun X @BarisanPemudaRI, pada Selasa, 5 November 2024.
"Sehingga dengan cara itu, guru bisa berimprovisasi dan murid bisa berkembang keinginannya," tambahnya.
Cuitan itu pun menjadi viral dan telah ditonton oleh sebanyak 207,8 ribu pengguna di media sosial X, berdasarkan peninjauan per tanggal 8 November 2024.
Berkaca dari hal itu, berikut ini penjelasan terkait kurikulum deep learning yang disebut Mendikdasmen dapat diterapkan di Indonesia.
Apa Itu Kurikulum Deep Learning?
Mukti mengungkapkan kurikulum deep learning dapat membantu siswa memahami materi secara lebih baik melalui metode pembelajaran yang membangun pemikiran kritis.
Selain itu, elemen yang dirancang dalam kurikulum deep learning bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan namun juga pengalaman bermakna bagi siswa.
"Kita arahkan dengan pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful," sebut Mukti dalam kesempatan yang sama.
Model Belajar di Australia Sejak Tahun 1995
Dalam kesempatan yang sama, Mukti menjelaskan model pembelajaran dari kurikulum deep learning sudah ada sejak 1995.