Namun, klaim yang disampaikan Mr Bert itu justu ditepis oleh Spesialis Keamanan Teknologi vaksincom, Alfons Tanujaya.
Dalam unggahan Instagramnya @alfonstan pada Senin, 4 November 2024, Alfons menyebut kebocoran data INAFIS tidak dapat digunakan untuk membobol atau menonaktifkan akun oengguna tanpa sepengetahuannya.
Pernyataan itu pun sekaligus membantah pernyataan Mr Bert soal kebocoran INAFIS.
"Tidak ada risiko rekening diambil alih, dana diambil alih, dana dicuri, atau ditransfer," terang alfons.
"Itu hanya terjadi kalau credential mobile Anda diambil. Kalau credential mobile dan OTP anda diambil, itu bisa terjadi pengambilalihan dana," tandasnya.
3. Pernyataan Menyesatkan Soal Ransomware BRI
Belum lama ini, Mr Bert membuat gaduh jagat medsos saat dirinya mengulas terkait dugaan serangan siber terhadap Bank BRI.
Dalam postingan Instagram pribadinya @realmrbert yang tayang pada 19 Desember 2024, Mr bert mengaku telah memperingatkan sejak 2023 lalu namun tidak didengar oleh pihak pemerintah RI.
"Pak Prabowo, Pak Gibran, saya enggak minta posisi di tempatmu. Bank BRI sudah kena ransom, sudah saya peringatkan dari satu tahun yang lalu, tetapi saya selalu di-shutdown(diabaikan)," ujar Mr Bert.
Mr Bert pun membeberkan ribuan password internal yang dinilai olehnya berasal dari Bank BRI.
"Kalian harus dengar ini, betapa sedihnya ini, tanggal 4 saya balik dari Amerika, saya langsung datang, saya bawa data, dengan ribuan password internal dari Bank BRI," sebut Mr Bert.
"Ini Bank BRI sedang diserang, tolong lakukan sesuatu," tegasnya.
Klaim dari Mr Bert terkait BRI yang disebut telah menjadi korban ransomware ini pun akhirnya dianggap tidak terjadi oleh masyarakat.
Hal itu karena nasabah BRI tetap dapat mengakses sistem operasional dan layanan perbankan BRI seperti mobile banking saat kabar serangan siber itu viral di medsos.***