Edisi.co.id- Aksi mahasiswa Tanah Air bertajuk 'Indonesia Gelap' dilancarkan massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di berbagai wilayah Indonesia, pada Jumat, 21 Februari 2025.
Dalam aksi itu, para mahasiswa menuntut Pemerintah RI terkait isu pendidikan hingga merombak Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Tuntutan itu diutarakan Bagas Wisnu selaku Jenderal Lapangan Aksi 'Indonesia Gelap' perdana yang digelar di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin, 17 Februari 2025.
Baca Juga: Ribuan Pengepul Jelantah Geruduk Kemendag Tuntut Solusi Penghentian Ekspor
Bagas menyerukan agar pemerintah bisa memenuhi semua tuntutan yang dilayangkan para mahasiswa di dalam aksi Indonesia Gelap.
"Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi berbagai persoalan yang kami angkat dalam aksi ini," seru Bagas.
"Jika tidak, maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia," tegasnya dalam aksi 'Indonesia Gelap' di DKI Jakarta.
Terkini, terdapat sederet momen aksi mahasiswa yang menyita perhatian publik Tanah Air, mulai dari nyanyian lagu 'Bayar Polisi' hingga teatrikal puisi. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Nyanyi Lagu 'Bayar Polisi' di Jakarta
Dalam kesempatan berbeda, para pengunjuk rasa aksi 'Indonesia Gelap' yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menggelar unjuk rasa dengan menyanyikan lagu berjudul "Bayar, Bayar, Bayar" ciptaan Band Sukatani.
Dalam aksi itu, alunan lagu ini diputar melalui mobil komando, dan massa aksi serentak bernyanyi bersama di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Februari 2025.
"Mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi. Touring motor gede, bayar polisi," teriak massa aksi yang ikut bernyanyi.
Aksi ini didominasi oleh peserta yang mengenakan pakaian berwarna hitam dan membawa sejumlah poster yang berisi kritik kepada pemerintah.
Bagi yang belum tahu, sebelumnya Band Sukatani sempat mencuri perhatian publik usai personel bandnya melakukan klarifikasi kepada instansi Polri terkait lagu 'Bayar' tersebut.
Hal tersebut memunculkan dugaan adanya intimidasi dari oknum polisi terhadap suara kritis dari para seniman Tanah Air.