Edisi.co.id- Pengacara kondang Indonesia, Hotman Paris Hutapea, turut mengomentari kasus korupsi yang menyeret elit Pertamina.
Ia secara terbuka mengungkapkan kegeramannya terhadap pernyataan yang dilontarkan oleh mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengenai skandal tersebut.
Menurut Hotman, meskipun Ahok sudah tidak lagi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, pernyataan yang ia sampaikan ke publik kurang tepat.
Ia menilai bahwa seharusnya Ahok merasa malu karena turut bertanggung jawab dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah yang tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Lebih lanjut, Hotman bahkan meminta Ahok untuk mengembalikan seluruh gaji yang diterimanya selama menjabat di Pertamina.
Sebelumnya, Ahok dengan nada bicara tegas dan keras mengungkapkan peran beberapa pihak dalam kasus yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.
Ia menyebut nama Riva Siahaan, Maya Kusmaya, dan Yoki Firnandi, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Ahok juga menegaskan kesiapannya untuk memberikan keterangan kepada pihak berwenang, bahkan bersedia memutar rekaman dan membuka notulen rapat selama masa jabatannya di Pertamina.
Pernyataan tersebut langsung mendapat respons dari Hotman Paris.
Dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram pada Minggu, 2 Maret 2025, Hotman yang saat itu berada di Singapura mengaku geram melihat gaya bicara Ahok yang dianggap terlalu ngotot dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta.
"Hai Ahok! Saya sedang berada di Singapura, saya panas lihat gaya lu ngotot-ngotot di semua medsos," ujar Hotman dalam unggahan tersebut.
Hotman menyoroti peran Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina yang menurutnya seharusnya bertanggung jawab dalam mengawasi setiap pelanggaran, sekecil apa pun.
Apalagi, kata Hotman, kasus ini merupakan sebuah "mega pelanggaran" yang sangat besar.
Ia pun menilai bahwa Ahok seharusnya meminta maaf kepada publik atas kasus yang terjadi, terlepas dari apakah ia bersalah atau tidak.