nasional

Termasuk Densus, Gus Ipul Sebut Kemensos Kerjasama dengan Lembaga Deradikalisasi Terkait Ledakan SMAN 72 Jakarta

Minggu, 23 November 2025 | 15:38 WIB

Edisi.co.id - Kementerian Sosial (Kemensos) mengungkapkan akan turut memberikan rehabilitasi pada pelaku atau anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang kerap dipanggil Gus Ipul mengatakan bahwa rehabilitasi dari Kemensos tersebut untuk membantu pemulihan pada ABH,

Selain itu, trauma healing yang dilakukan juga menjadi bagian dari layanan rehabilitasi dari Kemensos.

Baca Juga: Pameran GJAW 2025 Pacu Penguatan Ekosistem Otomotif dan Elektrifikasi Nasional

“Tugasnya Kementerian Sosial, kita membantu untuk melakukan semacam proses rehabilitasi,” kata Gus Ipul kepada awak media di Tangerang pada Sabtu, 22 November 2025.

Kerja sama dengan Sejumlah Pihak Terkait Deradikalisasi di Lingkungan Sekolah

Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Kemensos akan bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait deradikalisasi, terlebih pada kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.

“Ini kita akan coba memberikan dukungan, bekerja sama dengan Densus, bekerja sama dengan kepolisian juga,” ucap Gus Ipul.

“Secara umum, kita bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memang terbiasa dalam rangka melakukan deradikalisasi dan layanan psikososial yang lain,” imbuhnya.

Namun, yang paling penting menurut Gus Ipul adalah pencegahan tindakan ekstrem di lingkungan sekolah harus bersama-sama oleh seluruh pihak.

Pembentukan Satgas Tunggu Arahan Presiden Prabowo

Mengenai rencana pembentukan satuan petugas (satgas) khusus untuk mencegah kejadian serupa tak lagi terjadi, Gus Ipul menyatakan menunggu arahan yang diberikan Presiden Prabowo.

Menurut penuturannya, Prabowo telah memerintahkan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) bersama-sama dengan kementerian lain untuk serius melakukan pencegahan.

“Presiden memiliki atensi yang sungguh-sungguh terhadap kejadian kemarin itu dan telah menugaskan sejumlah menteri untuk melakukan langkah-langkah bagaimana ke depan untuk bisa mencegah, memitigasi berbagai hal yang kita tahu bisa berdampak buruk terhadap siswa,” jelasnya.

“Kita juga harus melibatkan tokoh-tokoh agama dan kita melibatkan banyak pihak,” imbuhnya.

Halaman:

Terkini