Koalisi Sebut : Para Penyintas Kanjuruhan Mendapatkan Ancaman Pasca Tragedi

Edisi.co.id - Tim investigasi Koalisi Masyarakat Sipil mengatakan telah menerima laporan bahwa para korban yang selamat dari tragedi Kanjuruhan mendapat ancaman pasca insiden yang merenggut nyawa 131 orang itu.

Para penyintas itu, kata koalisi, menerima ancaman baik melalui sarana komunikasi atau secara kontak langsung setelah insiden itu. 

"Kami menduga hal ini dilakukan agar menimbulkan suatu ketakutan kepada para saksi dan korban agar tidak memberikan suatu kesaksian," kata Koalisi dalam keterangan resminya, minggu 9 Oktober 2022.

Lebih lanjut, koalisi yang terdiri dari LBH Pos Malang, LBH Surabaya, YLBHI, Lokataru, IM 57+ Institute dan KontraS mengatakan, sejauh ini mereka belum menerima rincian dari pemerintah terkait data korban jiwa dan korban luka yang dapat diakses publik.

Termasuk informasi perkembangan status kasus yang saat ini sedang ditangani polisi.

 Baca Juga: Temuan TPF Koalisi Masyarakat Sipil Tentang Tragedi Kanjuruhan

"Bahwa saat kami masih sedang melakukan pendalaman fakta, kami sudah berkomunikasi dengan Komnas HAM dan LPSK lalu menyampaikan sejumlah laporan. Tetapi kami belum melihat kerja riil dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta untuk menemui sejumlah saksi dan korban," Kata Koalisi yang telah melakukan investigasi peristiwa ini selama tujuh hari. 

Berdasarkan berbagai temuan awal, Koalisi menilai telah terjadi tindakan kekerasan yang disengaja dan sistematis oleh aparat keamanan.

Aksi tersebut, menurut koalisi, tidak hanya melibatkan pelaku di lapangan yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Tapi ada aktor lain, dengan posisi yang lebih tinggi, yang perlu dimintai pertanggungjawaban dan harus ditindaklanjuti proses hukum lebih lanjut.