Edisi.co.id - Peneliti geodesi dan geomatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas meminta menghentikan politisasi banjir di DKI Jakarta.
Pasalnya, yang penting adalah membenahi masalah serapan air. Hal ini tak lepas dari 'drama' saling klaim penanganan banjir DKI dari dua pihak yang berseberangan.
Anies pernah mengatakan banjir di Jakarta cepat surut dibandingkan zaman Ahok.
Baca Juga: Filter Udara dikembangkan Audi Untuk Mobil Listrik
Ia menuturkan upaya penyediaan daya tampung air sudah dilaksanakan "secara bertahap dan berkesinambungan" sejak zaman Gubernur DKI Fauzi Bowo, Basuki T. Purnama, hingga Anies.
Heri pun menilai tak elok pula menyalahkan curah hujan, yang merupakan sesuatu yang 'given', sebagai pemicu banjir.
Artikel Terkait
Siap Investasi Rp123,7 Triliun di Industri Nikel Indonesia, Vale Luar Biasa
Pasok Drone ke Rusia Dibantah Oleh Iran Untuk Melawan Ukraina
Penjualan HPM di September Mencapai 12 Ribu Unit
Jajaran yang Tidak Sanggup Kembalikan Kepercayaan Publik Bakal Dievaluasi Kapolri